Di Myanmar sejak tahun lalu, para sami-sami yang bagai dirasuk syaitan melakukan upacara beramai-ramai bagi menyokong penghapusan etnik Rohingya di negara tersebut, malah membantu penduduk Buddha tempatan membunuh umat IslamRohingya beramai-ramai.
Imej beberapa sami Buddha utara Thailand yang bermewah-mewahan mendapat kecaman penduduk Thailand.
Selasa, 02/07/2013 17:36 WIB
Ikuti Myanmar, Sri Lanka Larang Edisi Time 'The Face of Buddhist Terror'
Colombo, - Mengikuti langkah Myanmar, pemerintah Sri Lanka juga melarang edisi 1 Juli majalah terkemuka Time. Ini terkait artikel sampul majalah tersebut mengenai sosok biksu Buddha Myanmar yang menimbulkan kontroversi.
Menurut otoritas Sri Lanka, artikel tersebut bisa melukai sentimen beragama di wilayah itu.
Juru bicara departemen bea-cukai Sri Lanka, Leslie Gamini mengatakan, mereka melarangnya karena majalah itu memuat foto biksu kontroversial Myanmar tersebut dengan headline "The Face of Buddhist Terror".
"Dengan operasi hukum, majalah-majalah tersebut akan disita," kata Gamini kepada kantor berita AFP,Selasa (2/7/2013).
"Kami tidak mengizinkan edisi ini didistribusikan di Sri Lanka karena kami rasa itu akan melukai sentimen beragama rakyat," imbuhnya.
Sri Lanka yang penduduknya mayoritas penganut Buddha, merupakan negara kedua setelah Myanmar yang melarang peredaran edisi 1 Juli majalah Time. Namun versi online majalah tersebut masih bisa tersedia di Sri Lanka.
Ketegangan religius terjadi di Sri Lanka tahun ini setelah sebuah kelompok radikal Buddha menolak sertifikasi halal pada makanan di negeri itu. Beberapa masjid serta tempat-tempat usaha milik warga muslim, menjadi target serangan para radikal Buddha, yang kadang kala dipimpin oleh biksu-biksu Buddha.
Beberapa waktu lalu, Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapakse, seorang penganut Buddha, menyerukan para biksu untuk tidak membangkitkan kebencian beragama dan kekerasan.
No comments:
Post a Comment
Komen anda, tanggungjawab anda. You should be held responsible for your comment(s).