Bukan main oi Menteri kita yang sorang tu pertahankan atlet negara yang dapat emas mula-mula tu sebelum ni. Sampai jadi heboh di media sosial. Menteri kebudak-budakan yang suka menanggapi sesuatu isu dari kaca mata muda-mudi dengan kepala muda-mudi.
Bukan main juga lah para pelampau Cina 'menghina' orang Melayu kononnya lihatlah orang Cina juga yang meraih emas. Ah. Apa nak diherankan. Setiap rakyat warganegara berhak menonjolkan prestasinya. Untung batu timbul, rugi sabut tenggelam.
Tetapi bila pingat emas tersebut ditarik balik, dan diserahkan kepada pemenang nombor dua, dari Indonesia, mana abam Menteri? Mana pelampau Cina? Tengah makan pop corn dengan muka terkejut sambil pop corn melimpah dari mulut jatuh ke lantai?
Doping test itu masalah utama. Kita tak mau dengarlah. Benda dah jadi! Masalah akarnya ialah berkait keadaan atlet ketika pra-acara. Bukan keadaan atlet pasca-acara. Nak protes pun bagai mempertikaikan kredibiliti penganjur sahaja. Cukup benarkah kita?
Lain kali abam menteri dan puak pelampau tak tentu hala jangan laju-laju menyebarkan pencitraan masing-masing tetapi mampukah kali ini mereka menegakkan bulu yang basah?
Ada sesiapa yang nak letak jawatan? Hehe.
Lain kali abam menteri dan puak pelampau tak tentu hala jangan laju-laju menyebarkan pencitraan masing-masing tetapi mampukah kali ini mereka menegakkan bulu yang basah?
Ada sesiapa yang nak letak jawatan? Hehe.
Selasa, 30/09/2014 17:06 WIB
Asian Games 2014
Pewushu Malaysia Positif Doping, Indonesia Bisa Dapat Limpahan Emas
Femidiah - detikSport
Incheon - Peraih medali emas cabang wushu Tai Cheau Xuen (Malaysia) didiskualifikasi karena terbukti positif mengonsumsi doping. Pewushu Indonesia, Juwita Niza Wasni, berpeluang mendapatkan limpahan keping emas tersebut.
Cheau Xuen meraih medali emas ketika tampil dalam perebutan medali di nomor nanquan dan nandao all round pada 20 September. Usai perlombaan, Tai menjalani serangkaian tes doping.
Berselang 10 hari, Dewan Olimpiade Asia (OCA) mengumumkan hasil tes doping itu menunjukkan urin Cheau Xuen mengandung stimulan sibutramine, salah satu suplemen yang biasa digunakan untuk diet pengontrol berat badan. WADA sebagai badan anti doping dunia memasukkan substansi itu sebagai salah satu bahan doping awal tahun ini.
OCA pun meminta pewushu 22 tahun itu mengembalikan medali dan akreditasi yang sudah diterima dia sebagai konsekuensi. Di antara para atlet Malaysia, Cheau Xuen tercatat sebagai atlet pertama negara tersebut yang terbukti menggunakan doping di Asian Games.
"Setelah melewati proses berdasarkan peraturan dan prosedur OCA, telah ditetapkan temuan di atas merupakan pelanggaran peraturan antidoping dan dengan demikian sanksi berikut telah diambil," sebut pernyataan OCA dan dikutip Reuters.
Dengan itu, Reuters juga menyebut, sesuai peraturan pewushu Indonesia Juwita yang meraih perah mendapatkan limpahan emas dari nomor yang dikenal dengan jurus tinju selatan dan golok selatan itu. Berturut-turut peraih perunggu Wei Hong dari China terdongkrak sebagai peraih perak. Perunggu menjadi pemilik atlet yang ada di peringkat keempat, yakni Ivana Ardelia Irmanto yang juga dari Indonesia.
Cheau Xuen menjadi atlet ketiga yang terbukti mengonsumsi doping. Dua atlet lainnya adalah pesepakbola Tajikistan Khurshed Beknazarov dab atlet soft tennis Yi Sophany (Kamboja).
Dalam perkembangannya, Malaysia tak terima dengan hasil itu. Mereka berencana untuk mengajukan banding ke CAS.
Cheau Xuen meraih medali emas ketika tampil dalam perebutan medali di nomor nanquan dan nandao all round pada 20 September. Usai perlombaan, Tai menjalani serangkaian tes doping.
Berselang 10 hari, Dewan Olimpiade Asia (OCA) mengumumkan hasil tes doping itu menunjukkan urin Cheau Xuen mengandung stimulan sibutramine, salah satu suplemen yang biasa digunakan untuk diet pengontrol berat badan. WADA sebagai badan anti doping dunia memasukkan substansi itu sebagai salah satu bahan doping awal tahun ini.
OCA pun meminta pewushu 22 tahun itu mengembalikan medali dan akreditasi yang sudah diterima dia sebagai konsekuensi. Di antara para atlet Malaysia, Cheau Xuen tercatat sebagai atlet pertama negara tersebut yang terbukti menggunakan doping di Asian Games.
"Setelah melewati proses berdasarkan peraturan dan prosedur OCA, telah ditetapkan temuan di atas merupakan pelanggaran peraturan antidoping dan dengan demikian sanksi berikut telah diambil," sebut pernyataan OCA dan dikutip Reuters.
Dengan itu, Reuters juga menyebut, sesuai peraturan pewushu Indonesia Juwita yang meraih perah mendapatkan limpahan emas dari nomor yang dikenal dengan jurus tinju selatan dan golok selatan itu. Berturut-turut peraih perunggu Wei Hong dari China terdongkrak sebagai peraih perak. Perunggu menjadi pemilik atlet yang ada di peringkat keempat, yakni Ivana Ardelia Irmanto yang juga dari Indonesia.
Cheau Xuen menjadi atlet ketiga yang terbukti mengonsumsi doping. Dua atlet lainnya adalah pesepakbola Tajikistan Khurshed Beknazarov dab atlet soft tennis Yi Sophany (Kamboja).
Dalam perkembangannya, Malaysia tak terima dengan hasil itu. Mereka berencana untuk mengajukan banding ke CAS.
No comments:
Post a Comment
Komen anda, tanggungjawab anda. You should be held responsible for your comment(s).