Pemerintah Indonesia telah memberi kenyataan kepada rakyatnya melalui media-media bahawa polemik di Nunukan kini di mana dakwaan oleh wakil rakyat parti PAN bahawa ramai warga negara tersebut menjadi rakyat Malaysia, adalah bukan kerana niat Malaysia untuk menguasai wilayahnya. Polemik ini disensasikan media-media utama Indonesia.
Timbalan Presiden Indonesia , Jusuf Kalla menyebut tidak semudah itu untuk menjadi warga Malaysia dan ia bukan terdiri dari golongan peneroka awal Nunukan melainkan generasi kedua dan ketiga.
Sementara itu, dilaporkan seramai 103 warga Indonesia dengan dokumen meragukan dipulangkan ke Nunukan oleh pihak berkuasa Malaysia malam tadi.
Kemendagri: Eksodus di Nunukan, Bukan karena Klaim Kerajaan Malaysia
Jumat, 14 November 2014 | 13:48 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Agus Mulyana membantah bahwa eksodus yang terjadi di tiga desa di Nunukan, Kalimantan Utara, karena persoalan batas wilayah antara Indonesia dengan Malaysia. Menurut Agus, saat ini kecamatan Lumbis Ogong yang berada di perbatasan dua negara belum pernah dibicarakan oleh Indonesia dan Malaysia.
"Tidak benar bahwa tiga desa di Kabupaten Nunukan, yaitu Desa Simantipal, Desa Sinapad dan Desa Sinokod di Kecamatan Lumbis Ogong, diklaim oleh Kerajaan Malaysia sebagai bagian dari wilayah kerajaan tersebut, sekali lagi itu tidak benar," kata Agus, dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (14/11/2014).
"Tidak benar bahwa tiga desa di Kabupaten Nunukan, yaitu Desa Simantipal, Desa Sinapad dan Desa Sinokod di Kecamatan Lumbis Ogong, diklaim oleh Kerajaan Malaysia sebagai bagian dari wilayah kerajaan tersebut, sekali lagi itu tidak benar," kata Agus, dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (14/11/2014).
Jusuf Kalla: Tidak Mudah Jadi Warga NegaraMalaysia
Kabar menyedihkan datang dari Nunukan, Kalimantan Utara. Ada sebagian warga ...
Pemerintah Malaysia mendeportasi 103 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal melalui Pelabuhan Tunontaka Nunukan Kalimantan Utara. Mereka tiba di Pelabuhan Tunontaka Nunukan, Jumat (14/11/2014) malam.
Baca Selengkapnya >
Baca Selengkapnya >
No comments:
Post a Comment
Komen anda, tanggungjawab anda. You should be held responsible for your comment(s).