Media Indonesia menyogok minda rakyatnya dengan berita seolah-olah betapa mudahnya penduduk-penduduk kampung di dalam wilayah Indonesia di sana menjadi warganegara Malaysia.
Isu bermula rata-rata kerana rasa tidak puas hati oleh wakil rakyat di sana tentang pembangunan yang perlahan di kawasan itu berbanding dengan kepesatan pembangunan di dalam wilayah Malaysia.
Lalu wakil rakyat tersebut menyebut telah ramai rakyat Indonesia dari kampung-kampung di Nunukan telah memilih untuk menjadi warganegara Malaysia malah menyebut ada kampung yang keseluruhan warganya telah memilih untuk menjadi warganegara Malaysia.
Ini tentu sekali masalah dalaman negara mereka tetapi jalan mudah yang diambil ialah dengan membabitkan nama Malaysia. Mereka pun sebenarnya tidak pernah tahu tentang undang-undang Malaysia apa lagi untuk memahami pemberian kewarganegaraan secara naturalisasi menurut Artikel 19 Perlembagaan Persekutuan.
Berikutan itu, selain dari reaksi supaya kerajaan Indonesia memandang serius hal ini oleh rakyat negara tersebut, ada juga tuduhan tidak sedap didengar seperti ianya adalah agenda Malaysia untuk 'mencuri' wilayah kerana kita sedia maklum tahap pemikiran sesetengah orang di sana itu bagaimana. Mereka bukan sedikit.
Malah kita yang menghadapi masalah dengan penyeludupan keperluan hidup bersubsidi ke negara mereka itu, disebut sebagai 'menjaga kebajikan rakyat di sempandan hingga ke rakyat negara mereka'. Padahal pernahkah kita berniat demikian? Bukankah kita sakit kepala dengan perlakuan penyeludupan oleh rakyat Indonesia di sempadan?
Tetapi ini jelas membuka mata tentang kebanjiran orang asing di Sabah dan kepemilikan MyKad oleh mereka dan memberi persoalan bahawa mungkin apa yang disebut oleh wakil rakyat Nunukan tersebut adalah benar, tetapi kewarganegaraan penduduk-penduduk Nunukan yang beralih kewarganegaraan itu adalah palsu, melalui agen-agen yang membohong.
Jika mereka dilucutkan kerakyatan Indonesia dengan terburu-buru, kerana banyak pemimpin Indonesia yang tunduk kepada segelintir rakyatnya yang emosional dek tahap berfikir yang diragui, adakah tugas kita untuk menerima mereka jika mereka mendapat MyKad dengan cara penipuan? Jangan sampai jadi demikian. Kerajaan Malaysia perlu berkordinasi dengan Indonesia dalam hal ini.
Jumat, 14/11/2014 05:16 WIB
Menlu Cek Warga Nunukan yang Jadi Warga Negara Malaysia
Jakarta - Kabar kurang enak datang dari Nunukan, Kalimantan Utara. Dilaporkan, ada sebagian warga desa di perbatasan sana yang memilih jadi warga negara Malaysia. Menlu Retno Marsudi janji memeriksanya.
"Nanti saya cek dulu ya, Nunukan ya," kata Retno di Myanmar, Kamis (13/11/2014) malam. Retno tak mau berkomentar banyak sebelum mengetahui detail kasus tersebut.
Sebelumnya, anggota DPRD Nunukan Ramli kaget ternyata banyak warga desa di perbatasan RI-Malaysia di Nunukan, Kalimantan Utara memilih menjadi warga Malaysia. Alasannya mereka merasa lebih diperhatikan dan mendapat kesejahteraan.
"Mereka malah senang pindah ke Malaysia," imbuh politisi PAN tersebut.
Ramli yang berdialog dengan warga perbatasan, Rabu (12/11) pun hanya bisa geleng-geleng mendengar pengakuan itu. Memang, suplai barang dan pekerjaan lebih menjanjikan di Malaysia. Mereka mendapat gaji yang lumayan, belum lagi pendidikan anak-anak mereka bagus.
"Ada 10 desa yang sebagian penduduknya sudah menjadi WN Malaysia," tutup dia.
"Nanti saya cek dulu ya, Nunukan ya," kata Retno di Myanmar, Kamis (13/11/2014) malam. Retno tak mau berkomentar banyak sebelum mengetahui detail kasus tersebut.
Sebelumnya, anggota DPRD Nunukan Ramli kaget ternyata banyak warga desa di perbatasan RI-Malaysia di Nunukan, Kalimantan Utara memilih menjadi warga Malaysia. Alasannya mereka merasa lebih diperhatikan dan mendapat kesejahteraan.
"Mereka malah senang pindah ke Malaysia," imbuh politisi PAN tersebut.
Ramli yang berdialog dengan warga perbatasan, Rabu (12/11) pun hanya bisa geleng-geleng mendengar pengakuan itu. Memang, suplai barang dan pekerjaan lebih menjanjikan di Malaysia. Mereka mendapat gaji yang lumayan, belum lagi pendidikan anak-anak mereka bagus.
"Ada 10 desa yang sebagian penduduknya sudah menjadi WN Malaysia," tutup dia.
Kamis, 13/11/2014 13:28 WIB
Miris! Warga di Perbatasan Nunukan Malah Senang Gabung ke Malaysia
Jakarta - Anggota DPRD Nunukan Ramli kaget ternyata banyak warga desa di perbatasan RI-Malaysia di Nunukan, Kalimantan Utara memilih menjadi warga Malaysia.
Rapax Kambe @rapaxkambeabout an hour ago
Haruskah kita bilang \Ganyang Malaysia!\
Kamis, 13/11/2014 13:11 WIB
Sedih! Satu Desa di Nunukan Seluruh Warganya Pindah Kewarganegaraan Malaysia
Jakarta - Kabar tak enak datang dari kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia. Seluruh warga Desa Kinokot, Nunukan, Kalimantan Utara pindah kewarganegaraan Malaysia.
Ramai mereka dari Nunukan kerja di Sabah malahan beranak pinak dan anak2 pon belajar di sekolah sini.
ReplyDeleteMereka pulang sana untuk perayaan atau hal2 keluarga saja.
Sama juga yang terjadi kat Johor dan Singapore.
semuanya berpunca dari pemerintah, kurangnya kemudahan dan perhatian kepada penduduk Nunukan .
ReplyDeletependuduk nunukan lebih mudah berkerja dan mencari duit di tanah malaysia, malah hubungan penduduk nunukan kepada orang malaysia lebih kuat dan mudah berbanding berurusan dengan indonesia .
jangan salahkan orang nunukan kerana mereka berhak memilih jalan sendiri
Depa tahu orang Malaysia dapat BRIM....lumayan Pak!
ReplyDeleteAda orang Sabah dakwa mereka dipinggirkan kerajaan pusat...tapi ada orang Indon dakwa rejeki lebih murah di Sabah(Malaysia)...pening aku
ReplyDeleteIndonesia ni sayangkan warga dia kalau nak jadi warga malysia, tapi jika warga dia kahwin mat saleh kemudian jadi warga mat saleh, suka sangat...
ReplyDelete