Monday, July 29, 2013

Iktibar Krisis Peniaga Kaki Lima vs Timbalan Gabenor Jakarta

Kejutan buat pedagang kaki lima di Tanah Abang, Jakarta apabila Timbalan Gabenor Jakarta, Chong Mak Yip yang merupakan Cina pertama dengan kuasa seumpamanya di kota tersebut mengugut untuk memenjarakan mereka sekiranya mereka terus berdegil berniaga di atas jalan. 

Chong Mak Yip atau mesra dengan panggilan Ahok, terpilih menjadi Timbalan Gabenor Jakarta sejak September tahun lalu atas sokongan kuat masyarakat Cina di Jakarta.

Kata-katanya yang kasar - budaya Cina - yang tidak bersesuaian dengan bahasa orang Melayu-Betawi yang merupakan penduduk pribumi majoriti Jakarta, kerap kali menimbulkan ketegangan dengan berbagai pihak kerana disifatkan terlalu kurang ajar. 

Iktibar yang perlu diambil oleh kita, hanya dengan jawatan TIMBALAN , sebenarnya kekuasaan mereka sangat terkuak dan membayangi apabila mulut mereka dibiadapkan berteraskan dengan lobi-lobi dari golongan yang membantu secara moral, prinsip dan kewangan yang tidak kelihatan dibelakangnya.

Di negara ini, mujur Jalan Raja Bot dan Chow Kit di Kuala Lumpur telah diikhtiarkan untuk dikhususkan sebagai kawasan perniagaan peniaga kecil. Pun sesetengahnya masih tak reti bersyukur dan mengharapkan seseorang 'ala Ahok' naik memerintah.


Ahok Ancam Polisikan PKL Tanah Abang


JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T.Purnama menegaskan bahwa para pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang harus direlokasi. Ia pun siap mengambil langkah hukum jika diperlukan untuk memaksa PKL pindah.

"Itu kan melanggar hukum. Ya, kita tinggal lapor ke polisi saja kalau masih bandel," kata wagub yang biasa disapa Ahok ini di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/7).

Para PKL yang memadati badan jalan di area Pasar Tanah Abang rencananya akan dipindahkan ke dalam gedung Blok G Pasar Tanah Abang. Tujuan relokasi ini untuk mengurai kemacetan di pusat grosir terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Menurut Ahok, para PKL sebelumnya sudah sempat direlokasi ke gedung Blok G. Namun, mereka memutuskan untuk kembali menggelar dagangan di luar karena dirasa lebih menguntungkan.

"Kalau kayak begitu, saya bisa tutup Tanah Abang. Prinsipnya, Anda boleh dagang, tapi jangan dagang di jalan karena buat macet, itu saja," tegas Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur ini pun mengatakan bahwa PKL yang direlokasi tidak akan diberikan uang ganti rugi. Pasalnya, selama ini mereka telah melanggar hukum dengan berjualan di badan jalan.

"Makanya saya bilang Jakarta ini sudah terbalik-balik, yang salah puluhan tahun itu Anda paksakan jadi benar. Sama saja kayak di waduk, warga minta ganti Rp3 juta per meter, tapi menduduki tanah negara," tandasnya. 

No comments: