Thursday, November 29, 2012

Penjenayah Jordan ancam pelajar kita


Walaupun beragama Islam, orang Jordan belum tentu mempunyai kesopanan seperti orang Timur. Memalukan, sikap gila seks dan mental penjenayah yang ada pada sebilangan warga naungan negeri beraja ini. hantar bantahan anda ke Twitter @JordanGov sekiranya anda merasakan mereka tidak bersungguh melindungi mahasiswa kita di sana.


Penjenayah Jordan ancam pelajar kita
2012/11/29 - 05:18:42 AM 
Kuala Lumpur: Kira-kira 3,000 penuntut Malaysia di Jordan, terutama pelajar perempuan kini diselubungi ketakutan selepas menjadi sasaran penjenayah tempatan.  
Kes itu antaranya membabitkan serangan seksual, pecah rumah, ragut, samun dan ugutan bunuh di negara itu.  
Presiden Majlis Perwakilan Mahasiswa Malaysia Jordan,  Ahmad Kailani Zahari mendedahkan lebih 70 aduan diterima sehingga kini sekali gus mengundang kebimbangan mereka untuk meneruskan pengajian di sana.  
“Berdasarkan aduan yang diterima, kebanyakan mangsa pelajar perempuan... ada yang diraba pemandu teksi ketika dalam perjalanan ke universiti, malah ada kes membabitkan pelajar perempuan kita dipeluk pengusaha kedai runcit ketika membeli barangan keperluan harian.  
“Kes sebegini jarang ber laku, namun semakin menjadi-jadi sejak kebelakangan ini membabitkan serangan fizikal ke atas mangsa sehingga mendatangkan trauma,” katanya.  
Beliau mengulas kejadian seorang pelajar perempuan Malaysia cedera disamun sekumpulan lelaki Arab ketika sedang dalam perjalanan menghadiri program di Rumah Persatuan Pelajar Malaysia Universiti Yarmouk, Irbid kira-kira 70 kilometer dari Amman, Ahad lalu.  
Dalam kejadian jam 7 malam waktu tempatan itu, Nabilah Yaakob, 21, pelajar Tahun Empat Ijazah Pergigian di Universiti Sains dan Teknologi Jordan cedera di tangan.

Indon Tunjuk Berani Bakar Bendera Malaysia di Bukit Jalil


Media Indon menyiarkan dengan kecoh kes penyokongnya dipukul oleh penyokong Malaysia. Namun mereka tidak melaporkan punca insiden tersebut.


Tetapi, yang kecoh di facebook ternyata kejadian membelasah itu berpunca dari tindakan penyokong Indon yang DENGAN BIADAP DAN BESAR KEPALA membakar bendera Malaysia di Bukit Jalil semalam.

Namun seperti biasa media haram jadah mereka tidak menghuraikan sebab dan punca ini. Seperti biasalah, seboleh-bolehnya, mereka akan sorok, dan akan bersikap bias. Itu kan sikap sebenar Indon. 

Contohnya kes pembunuhan dua Madura di Gombak minggu lalu yang dilakukan oleh Indon sendiri. Media mereka sedaya upaya menggambarkan pembunuhan tersebut dibuat oleh orang Malaysia dan PEMBACA PEMBACA TOLOL mereka mula menyerang negara ini dengan kata-kata.

Inilah akibat dari sikap rakyat negara sendiri yang tidak reti menghormati bendera negara sendiri. Dengan mudah sahaja Indon-Indon ini melakukan sesuka hati.


Kamis, 29/11/2012 06:42 WIB

Ini Kronologi Pemukulan Sagir Alva di Stadion Bukit Jalil Versi KNPI

Rini Friastuti - detikNews


Jakarta - Usai menyaksikan pertandingan Indonesia vs Singapura, Ketua KNPI Malaysia, Sagir Alva, mengaku dipukul orang tidak dikenal di luar Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Rabu (28/11) kemarin. Sagir terkenal pukulan di bagian wajah dan kuping. Berikut kronologi pemukulan Sagir seperti yang dituturkan Sekretaris KNPI Malaysia Tengku Adnan.

"Usai pertandingan Indonesia vs Singapura, suporter Indonesia keluar stadion. Di luar stadion, Sagir tengah berbincang dengan wartawan Metro TV dan Kompas TV. Tiba-tiba ia dipukul hidung dan telinga kanannya oleh suporter Malaysia. Bukan hanya Sagir, tetapi salah satu pengurus KNPI lainnya juga dipukul oleh mereka berkali-kali dengan jumlah orang yang banyak. Bahkan beberapa TKI juga ikut dipukuli oleh mereka," kata Tengku Adnan dalam siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (29/11/2012).

"Sebenarnya kami juga tidak tahu kenapa mereka (suporter Malaysia) tiba-tiba mengusir dan memukuli suporter Indonesia. Padahal di dalam stadion sedang berjalan pertandingan Malaysia vs Laos. Setelah dipukuli Sagir dan teman-teman lainnya berlarian dan dikejar oleh mereka, tetapi Sagir sempat selamat melarikan diri dan langsung naik train (kereta) pulang ke Kajang lalu membuat laporan Polisi di Balai (kantor) Polisi Sungai Tangkas. Sedangkan salah satu pengurus KNPI lainnya membuat laporan polisi di daerah Bangi tetapi laporannya tidak dapat diterima karena tidak ada bukti," lanjut Adnan.

Lebih lanjut, KNPI Malaysia menuntut Pemerintah Malaysia untuk meminta maaf kepada Pemerintah Indonesia atas peristiwa ini. Selain itu Adnan berharap agar pelaku dapat segera menyerahkan diri.

"Kami menuntut Pemerintah Malaysia khususnya FAM untuk meminta maaf atas kejadian ini karena di Indonesia belum pernah terjadi pemukulan suporter Malaysia," tuturnya.

"Kami juga berharap kepada Supporter Timnas Indonesia di Malaysia untuk tetap tenang dan jangan terpancing emosi karena kasus ini. Kita harus tetap menjaga nama baik bangsa dan negara di mana pun itu. Jangan ada tindakan balas dendam dan kita serahkan sepenuhnya kepada Polisi Diraja Malaysia untuk mengusut tuntas dan menindak para pelaku," tutupnya.

Indonesia Berhajat Besar Kalahkan , Malukan Malaysia

Ini merupakan lembaran artikel yang wajar jadi pembakar semangat ke pasukan kebangsaan. Tambahan pula, kecoh di Facebook yang terdapat warga Indon yang membakar bendera Malaysia semalam selepas tamatnya perlawanan Indonesia Singapura. Hasilnya berlaku acara pijak memijak si Indon tersebut. Malangnya, pembela negara ditangkap pula oleh polis dan anggota rela. Itukah upahnya untuk pembela negara?


Saatnya Balas Malaysia di Kandang Mereka

Doni Wahyudi - detikSport
Kamis, 29/11/2012 12:50 WIB



Jakarta - Dua tahun lalu, dengan segala drama di dalam dan luar lapangan, Stadion Nasional Bukit Jalil menghadirkan mimpi buruk buat Indonesia. Kekalahan mengejutkan 0-3 jadi awal dari berlanjutnya hampa gelar 'Skuat Garuda'.

Setelah tiga kesempatan sebelumnya masuk final tapi gagal jadi juara, tahun 2010 menyimpan harapan tinggi buat Indonesia untuk akhirnya bisa membawa trofi Piala AFF ke tanah air. Bambang Pamungkas dkk. ketika itu memang tampil sangat baik, mereka meraih hasil 100% kemenangan sedari fase grup hingga semifinal. Selisih gol yang dipunya skuat besutan Alfred Riedl ketika itu juga fantastis, 15:2.

Maka lawatan ke Malaysia untuk menjalani leg pertama babak final pun disambut dengan antusiasme dan kepercayaan diri tinggi. Apalagi di fase grup Indonesia memetik kemenangan mutlak 5-1 atas lawan yang sama. 

Publik, dan media, menjadi sangat tergila-gila dengan Christian Gonzales, Irfan Bachdim, Okto Maniani dan tentunya Firman Utina serta M.Ridwan. Mereka percaya kalau bintang-bintang yang mengilap terang selama berlaga di GBK itu bakal bisa membawa pulang hasil bagus dari kunjungan ke Malaysia.

Lalu tibalah hari itu, Minggu 26 Desember 2010, di Stadion Nasional Bukit Jalil. Ratusan suporter Indonesia yang berangkat ke Malaysia berhasil memerahkan sebagian tribun stadion berkapasitas 110.000 tempat duduk itu. Seperti saat di GBK, dukungan suporter Indonesia tak surut oleh intimidasi yang diberikan puluhan ribu pendukung tuan rumah. Yel-yel dukungan terus diberikan pada Bepe cs.

Saat laga dimulai, intimidasi yang dilakukan fans tuan rumah tak cuma berupa teriakan-teriakan. Berikutnya muncul lah insiden -- yang kemudian dijadikan kambing hitam sebagai salah satu penyebab utama kekalahan Indonesia -- saat sinar-sinar laser mengarah ke kiper Markus Horison. Penjaga gawang berkepala plontos itu sempat mengajukan protes pada wasit, namun itu jelas tak membuat 'serangan' padanya berkurang, apalagi hilang.

Setelah bermain 0-0 di babak pertama, insiden sinar laser kembali terjadi di awal babak kedua. Ini membuat pertandingan sempat dihentikan, karena sebelumnya diumumkan kalau aksi menembak sinar laser akan membuat laga sepenuhnya disetop.

Keputusan menghentikan pertandingan sementara dapat protes dari kubu tuan rumah, wasit pun melanjutkan laga setelah sempat terjadi negosiasi selama lima menit. Entah lengah karena aksi sinar laser tersebut atau memang Malaysia melihat celah di barisan belakang Indonesia, gawang Indonesia dijebol Mohd Safee Sali sekitar satu menit setelah restart.

Indonesia kemudian tak mampu bangkit untuk membalas gol tersebut. Sebaliknya, Mohd Ashaari Shamsuddin dan Safee Sali malah menambah keunggulan tuan rumah. Saat wasit meniup peluit tanda laga usai, skor akhir menunjuk angka 3-0. Indonesia kalah. Kemenangan 2-1 yang diraih saat gantian berlaga di Senayan tak cukup buat Indonesia meraih trofi Piala AFF pertamanya.

Ada banyak cerita dan rumor yang kemudian muncul setelah pertandingan tersebut. Soal serangan laser fans Malaysia adalah salah satunya, yang lain menyebut ada 'campur tangan' pihak luar yang punya peran besar dalam penentuan hasil akhir pertandingan. Sampai kini semua rumor-rumor tersebut jadi kabar yang tak terkonfirmasi.

Dan hampir dua tahun setelah pertandingan tersebut, Indonesia akan menghadapi Malaysia di tempat yang sama. Levelnya tak setinggi 2010 di mana kedua tim berhadapan di partai final, tapi tetap saja pertandingan dua negara serumpun ini akan berjalan sengit dan panas, Sabtu (1/12/2012) lusa.

Laga terakhir di Grup B ini juga punya nilai hidup-mati buat kedua tim. Malaysia wajib menang untuk bisa lolos ke semifinal, sementara Indonesia cukup main imbang untuk mengamankan tiket empat besar. Dengan beberapa kondisi berupa selisih gol, kekalahan malah bisa tetap meloloskan tim besutan Nil Maizar.

Tapi imbang, apalagi kalah, jelas bukan pilihan. Ini adalah pertandingan penuh gengsi. Kemenangan perlu didapat untuk memastikan kelolosan. Tiga poin harus diraih untuk membalas apa yang terjadi di Bukit Jalil dua tahun lalu.