Thursday, February 05, 2015

Teresa Kok mudah lupa


Lupakan frasa Melayu Mudah Lupa kerana nampaknya hari ini suasana sudah berubah.

Seperti nyonya single biduanita DAP ini yang kurang berfikir panjang ketika membuat video raya Cina tahun lalu yang membuatkan pemerintah Sabah berasa kurang suka.

Apabila dilarang memasuki Sabah barulah terpinga-pinga.



Iklan di Malaysia hina warganya, Indonesia mengamuk lagi

Indonesia dihebohkan semalam dengan sebuah iklan  'standing bunting' yang mempromosi alat penyedut habuk dan pengemop lantai iRobot. Yang menjadi kemarahan mereka ialah ayat  " Pecat Pembantu Rumah Indonesia Anda SEKARANG! " yang dijadikan penarik iklan.

Sehubungan itu reaksi keras dan berbagai diterima dari pelusuk masyarakat pembaca di dunia maya terutamanya dari kalangan yang bangang dan tidak dapat membezakan antara perbuatan  pemerintah dan perbuatan peniaga, lalu meniup sentimen tipikal mereka - perang.

Pun begitu para menteri dan tokoh pembela tenaga kerja mereka mahu kerajaan Malaysia mengambil tindakan tegas ke atas syarikat tersebut dan ini dikirim bersama dengan lawan Presiden Indonesia , Joko Widodo ke Malaysia hari ini.

Menteri Sumber Manusia, Richard Riot juga menerima SMS dari rakan sejawatannya semalam yang meminta tindakan diambil ke atas syarikat tersebut.

Iklan itu milik sebuah syarikat Amerika Syarikat yang mempunyai cawangan di beberapa negara. Indonesia tidak memiliki cawangan syarikat tersebut.

Sikap tidak bermoral peniaga yang mensabotaj apapun seperti ini, adalah tipikal kepada kalangan peniaga berketurunan pendatang yang sombong dan tidak berakhlak di negara ini. Maka perhatikan setiap mereka mulai dari sekarang dan sebaiknya dipulaukan.




Kamis, 05/02/2015 11:12 WIB

Menkum Yasonna Minta Malaysia Tindak Tegas Iklan yang Lecehkan TKI

Mulya Nurbilkis - detikNews

Jakarta - Perusahaan Robovac membuat iklan dengan kata-kata yang dinilai melecehkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Menkum HAM Yasonna Laoly menilai hal itu harus mendapat tindakan tegas dari pemerintah Malaysia.

"‎Itu kan merendahkan. Dalam hubungan baik kedua negara, yang paling parahnya kan pas mendekati Presiden datang ke sana. Ini kan tidak patut. Tapi karena ini dilakukan swasta, saya kira biarlah pemerintah di sana yang menegur," kata Yasonna di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (5/2/2015).

Menurutnya, pemerintah Malaysia harus memberikan sanksi tegas pada perusahaan Robovac yang mengeluarkan iklan tersebut. Pasalnya, iklan itu dinilai sudah melecehkan warga Indonesia khususnya yang bekerja di Malaysia.

"‎Karena merendahkan martabat negeri. Kita sangat tersinggung. Saya kira, saudara kita yang bekerja di sana juga memberikan sumbangsih. Kalau saudara kita pergi, ekonomi mereka juga bisa kolaps kok. Banyak warga kita yang bekerja di sana," ujar Yasonna.

Yasonna menambahkan, sebagai negara yang bertetangga harus ada rasa saling menghormati antara kedua negara. Baik pemerintah, perusahaan maupun masyarakatnya. Karena itu, agar pelecehan ini tidak terus berulang, Yasonna meminta pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri melayangkan protes keras pada pemerintah Malaysia.

"‎‎Kita melayangkan protes saja pada dia. Ini bukan pertama. Sudah berulang-ulang. Kita harus melakukan protes keras," ucapnya.