Wednesday, December 12, 2012

Parlimen Indonesia Hantar Nota Protes Kepada PM, Utusan Malaysia Buang Artikel Zainuddin Maidin

Utusan Malaysia mengambil langkah drastik dengan membuang artikel Zainuddin Maidin di portalnya, namun, edisi bercetak teruslah tersemat sebagai bukti bertulis.

Apa yang menarik tentang ulasan BJ Habibie berkait perkara ini ialah, " Saya dikatakan seperti itu kerana menghadiri majlis yang dianjurkan pembangkang. Sekiranya pihak kerajaan Malaysia yang menjemput dan majlis itu dibuat oleh parti pemerintah, sudah tentu tidak dikatakan seperti itu"

Kita tahu betapa sulitnya menafsir pembawaan dua pemimpin sekiblat ini kerana datangnya mereka dari negara dengan dua sistem berbeza. Maka penerimaan khalayak juga berbeza beza. Tetapi kita harus sentiasa menjunjung hubungan antara negara kerana kita tidak perlu menjadi seburuk perangai rakyat Indonesia yang selalunya bertindak dengan ukuran diplomatik terlalu singkat dalam kepala.

Kita perlu akui, kita benci untuk merasa kalah dengan serangan puak-puak seberang. Tetapi ketahuilah, dalam kebanyakan kekalahan, bukan kerana mereka kuat, tetapi kerana kita yang tersilap langkah.

Mereka boleh meranap dengan sifat-sifat mereka. Tetapi kita harus terus maju dengan sifat-sifat kita yang bukan seperti cara Zam kerana dia dikenali sebagai salah satu tokoh di pihak kerajaan memerintah.




Rabu, 12/12/2012 11:20 WIB

Utusan Malaysia Blokir Link Kolom 'Menghina Habibie'

Rachmadin Ismail - detikNews

Jakarta - Tulisan mantan menteri penerangan Malaysia Zainudin Maidin tentang mantan presiden BJ Habibie di rubrik tajuk rencana harian Utusan Malaysia membuat heboh. Namun, link tulisan tersebut yang sempat mudah diakses, kini diblokir.

Saat detikcom membuka link tajuk rencana tersebut, Rabu (12/12/2012) pukul 11.15 WIB, hanya terlihat ada pesan 'broken link' di situs tersebut. Pihak Utusan Malaysia menyarankan agar para pengunjung situs memeriksa arsip berita.

Berikut isi pesannya:

Broken Link!

The content you are looking for is not available. You might had clicked on a broken link from another website or the content itself might have been removed.


You may want to consider our archive on


Sebelumnya, tulisan panjang itu terbit pada Senin, 10 Desember 2012 lalu. Zainudin mengupas soal persamaan antara tokoh oposisi Anwar Ibrahim dengan mantan presiden Indonesia, BJ Habibie.




Rabu, 12/12/2012 12:49 WIB

Habibie Dihina, DPR Hari Ini Sampaikan Nota Protes kepada Malaysia

M Iqbal - detikNews


Jakarta - Pimpinan DPR menanggapi serius gelombang kecaman terhadap Malaysia menyusul penerbitan tulisan mantan menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin yang menyebut Habibie sebagai 'The Dog of Imperialism'. Hari ini pimpinan DPR akan menyampaikan nota protes tersebut ke Malaysia.

"Hari ini kita akan mengirim surat kepada Perdana Menteri Malysia dan kita minta untuk klarifikasi dan kita mengecam cara-cara seperti itu," kata wakil ketua DPR Pramono Anung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/12/2012).

Menurutnya, hal itu sebagai tindak lanjut atas rekomendasi secara resmi pimpinan DPR dalam rapat pariputna yang memutuskan untuk berkirim surat kepada PM Malaysia.

"Kami melihat bahwa apa yang disampaikan itu sangat tidak elok apalagi bekas menteri penerangan, harusnya tahu bagaimana berkomunikasi yang baik dengan sesama tetangga," ungkapnya.

Zainuddin Maidin Punca Hubungan Malaysia Indonesia Memburuk

Polemik tulisan Zainuddin Maidin masih belum habis. Semakin hari semakin ramai pemimpin parti politik Indon mengecam Malaysia akibat tulisannya di Utusan Malaysia. 

Mungkin Utusan Malaysia tiada lagi isu yang lebih menajamkan fikiran rakyat, mungkin tidak perlu lagi memaparkan suara-suara pembaca di mana ruangannya telah dikurangkan, kini memilih memuatkan tulisan sampah Zainuddin Maidin. Lebih malang lagi, ahli politik bodoh-bodoh di Indon menganggap ini sebagai ' suara kerajaan Malaysia' oleh kerana diterbitkan dalam akhbar 'pro-pemerintah' dan ditulis seorang ahli UMNO.

Teman tak katakan tulisan Zainuddin Maidin itu salah, dan teman tak kata pulak yang cara dia menyampaikan pendapatnya di media arus perdana pro kerajaan itu adalah betul. Menjadi tokoh wartawan belum tentu menjadi orang yang bijaksana.


Rabu, 12/12/2012 09:25 WIB

Anas: Menghina Habibie Sama Saja Menghina Indonesia

Elvan Dany Sutrisno - detikNews


Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengecam penyebutan 'The Dog of Imperialism' bagi mantan presiden BJ Habibie di koran Utusan Malaysia. Tak sepatutnya polemik politik di Malaysia lantas berujung penghinaan terhadap Presiden RI ke-3 tersebut.

"Menghina Presiden Habibie tidak ubahnya menghina Indonesia. Jangan karena kompetisi politik dalam negeri, lalu dilebarkan dengan menghina mantan Presiden Habibie. Sangat disesalkan," kecam Anas.

Hal ini disampaikan Anas dalam siaran pers kepada detikcom, Rabu (12/12/2012).

Menurut Anas, tak sepatutnya mantan menteri Malaysia menghina Habibie. Seharusnya pejabat negara lebih tahu sopan santun dan bagaimana menghormati negara sahabat.

"Istilah "the dog of imperalism" salah serangan "rasis" kepada mantan Presiden Habibie. Zainuddin, mantan menteri Malaysia, harus diajari sopan-santun oleh partainya (UMNO)," kecam Anas yang beberapa waktu lalu memimpin kontingen PD bertemu dengan petinggi UMNO di Malaysia.

Anas mendorong pemerintah Malaysia mengambil tindakan. Pemerintah Indonesia juga tak boleh diam saja.

"Meskipun tulisan Zainuddin adalah bukan sikap Pemerintah Malaysia, tetapi hal ini tidak boleh diabaikan oleh Pemerintah Malaysia. Pemerintah Indonesia juga tidak boleh membiarkan pelecehan kepada mantan Presiden Habibie," tegasnya.

Di rubrik RENCANA di koran Utusan Malaysia edisi Senin, 10 Desember 2012, mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainuddin Maidin menulis dengan judul "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim". Di media yang dikontrol langsung pemerintah itu, Zainuddin menggambarkan Habibie sebagai sosok egois, memualkan, serta pengkhianat bangsa.

Zainuddin mengawali tulisannya dengan mengatakan 'Presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie yang mencatatkan sejarah sebagai Presiden Indonesia paling tersingkat, tersingkir kerana mengkhianati negaranya, telah menjadi tetamu kehormat kepada Ketua Umum Parti Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim baru-baru ini. Beliau diberikan penghormatan untuk memberi ceramah di Universiti Selangor (Unisel).'

Sekadar diketahui, hubungan Habibie dan Anwar cukup akrab. Anwar -- yang hendak mengikuti Pemilu Malaysia 2013 -- mengundang Habibie berbicara ke Universitas Selangor pada Kamis 6 Desember 2012 lalu. Kunjungan itu sebagai balasan atas kedatangan Anwar Ibrahim di Jakarta pada 28 November 2012 untuk menghadiri 'Celebrating The Habibie Center's 13th Anniversary and Democracy Take-Off? The BJ Habibie Period. Anwar Ibrahim, mantan Wakil PM Malaysia, memuji Habibie dengan menyebut era Habibie yang singkat membawa perubahan besar di Indonesia.

BJ Habibie telah membaca artikel Zainuddin di koran yang merupakan corong pemerintah tersebut dan hanya tertawa saja