Tuesday, June 24, 2014

PATI tuduh bot karam dilanggar pihak berkuasa Malaysia



Lagi-lagi sikap mencari pasal pendatang haram Indonesia terkuak di negara jiran. Kali ini mereka menuduh TLDM atau agensi berkaitan maritim tertentu yang melanggar bot mereka lalu menyebabkan bot mereka karam. 

Sedangkan ada mangsa yang telah menjelaskan saat kejadian, enjin bot mereka mati.

Dikhuatirkan ini akan menjadi sebab lagi pertelingkahan antara dua negara yang sentiasa diidamkan oleh beberapa pihak dalam negara ini mahupun di Indonesia.

Pihak berkuasa perlu memberi reaksi berhubung perkara ini.

Selasa, 24/06/2014 13:09 WIB

Kapal Tongkang WNI Diduga Ditenggelamkan Malaysia, Pemerintah Diminta Selidiki

Agus Setyadi - detikNews

Banda Aceh - Beredar kabar yang cukup meresahkan di kalangan masyarakat. Kabarnya, kapal tongkang yang mengangkut 97 WNI asal Aceh diduga tenggelam setelah ditabrak Angkatan Laut Malaysia. Kabar ini beredar cepat dikalangan masyarakat Aceh sejak peristiwa itu terjadi.

Untuk menyelidikinya, dan tak mengganggu hubungan RI-Malaysia, Pemerintah Pusat diminta membentuk tim pencari fakta.

Pengamat Hubungan Malaysia-Indonesia, Adli Abdullah, mengatakan, dirinya mendapat kabar dari korban selamat yang menyebutkan tongkang itu tenggelam setelah ditabrak Angkatan Laut Malaysia saat sedang berlayar menuju Aceh. Mereka sengaja ditabrak karena dianggap tenaga kerja ilegal.

"Bagi kita, ini harus dibentuk satu tim untuk menyelidiki kebenaran kabar tersebut," kata Adli, kepada wartawan, Selasa (24/6/2014).

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, kapal tersebut baru saja keluar dari sungai di teluk Panglima Garang, Selangor, kemudian dihadang oleh armada Angkatan Laut. "Lalu mereka ditabrak dan kapal berusaha kabur," jelasnya.

Usai menabrak, armada Angkatan Laut Malaysia ini berupaya menyelamatkan korban. Namun, sebagian dari penumpang meninggal akibat tidak dapat menyelamatkan diri.

"Bisa saja informasi ini tidak benar sehingga butuh tim pencari fakta," ungkap dosen di Universitas Syiah Kuala ini.

 Pemerintah Pusat, kata Adli, harus proaktif menyelidiki kasus ini agar tidak terulang lagi sehingga hubungan Indonesia dengan Malaysia tetap terjaga dengan baik. Ia berharap, Pemerintah membentuk tim Adhoc yang bertugas mencari fakta terkait musibah ini.

Menurut Adli, alasan WNI memilih pulang lewat jalur belakang karena mereka kesulitan memperoleh izin pulang resmi akibat paspor atau visa sudah habis masa berlaku. Seharusnya kedutaan besar Indonesia di Malaysia mengeluarkan surat perjalanan pelaksana paspor.

"Bisa jadi mereka sulit mendapatkannya sehingga harus pulang lewat jalur belakang," kata Adli.

Jika informasi yang berkembang selama ini benar, kata Adli, pelaku melanggar undang-undang karena menenggelamkan orang-orang yang tidak bersalah.

Sementara itu, Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Murthalamuddin, mengatakan, pihaknya banyak mendapatkan informasi dari masyarakat terkait penyebab tenggelamnya kapal Jeti Kelanang. Agar tidak simpang siur penyebab tenggelamnya kapal pengangkut warga Aceh itu, Pemerintah Aceh meminta Pemerintah Pusat membentuk tim pencari fakta.

"Apapun penyebab karamnya kapal tersebut harus diungkapkan, karena ini menyangkut kehormatan bangsa," kata Murthalamuddin, saat dikonfirmasi terpisah.

Selain itu katanya, Pemerintah Aceh juga mendesak Pemerintah Indonesia dan Malaysia untuk menyelidiki penyebab musibah kapal karam tersebut dan mengungkapnya ke publik, agar tidak adanya polemik antar kedua negara.

Sementara terkait 61 warga Aceh yang masih ditahan di kantor polisi dan imigrasi Malaysia, Pemerintah Aceh meminta agar segera bisa dipulangkan ke Aceh tanpa harus menjalani proses hukum. "Pemerintah Aceh mengupayakan agar korban yang selamat tidak diproses hukum, tapi bisa segera dipulangkan," harapnya.

Khazanah berminat bida sebahagian Lebuhraya Trans-Sumatera


Jakarta -Holding BUMN milik Malaysia, Khazanah Nasional Berhad telah menyatakan minat menjadi investor mega proyek pembangunan jalan Tol Trans Sumatera. Menteri BUMN Dahlan Iskan mempersilakan minat Khazanah masuk ke proyek tol sepanjang 2.600 Km tersebut.

"Silakan saja, tapi hubungan tidak dengan saya tapi dengan Menteri Pekerjaan Umum. Silakan, kan ruasnya masih banyak," kata Dahlan di Jakarta, Senin (23/6/2014).

Namun Dahlan mengingatkan soal alasan proyek tol ini awalnya disodorkan kepada BUMN konstruksi seperti Hutama Karya. Menurutnya masih banyak ruas yang belum layak secara keekonomian bagi investor swasta.

"Tapi apa mau, kan perusahaan swasta apalagi yang sudah go public pasti mintanya yang gemuk-gemuk. Kan nggak mau, tapi kalau mereka mau ya terima kasih," jelasnya.

Seperti diketahui sebelumnya delegasi Khazanah Nasional Berhad Menyatakan minat terhadap proyek Tol Trans Sumatera saat bertemu Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung di kantor Kemenko, pekan lalu.

Program pembangunan jalan tol ini direncanakan berlangsung sampai dengan 2025. Tol Trans Sumatera terdiri dari 23 ruas melewati 9 provinsi sepanjang 2.628 km dengan rincian koridor utama 1.833 km dan koridor pendukung 770 km serta ruas Batu Ampar-Muka Kuning-Bandara Hang Nadim 25 km.

BUMN Hutama Karya awalnya disebut-sebut akan mendapat penugasan oleh kementerian BUMN untuk menggarap proyek ini. Namun soal penugasan ini masih dirumuskan dalam Peraturan Presiden (Perpres) tentang penugasan kepada BUMN. Adanya Perpres ini tak menjamin langsung Hutama Karya menjadi BUMN yang ditunjuk pemerintah mengerjakan Trans Sumatera.

Thursday, June 19, 2014

Hong Leong hina migran di Hong Kong pula

Bank rasis kontroversi di negara ini, Hong Leong dikecam masyarakat migran di Hong Kong terutamanya dari Filipina dan Indonesia apabila memperlawakkan profesion pembantu rumah dalam sebuah iklan insuransnya di Hong Kong.

Dalam iklan itu ia menggunakan seorang aktor China yang berkulit gelap melakonkan watak pembantu rumah yang biasanya disandang pekerja Filipina dan Incdonesia dengan berambut palsu kerinting.

Nampaknya Hong Leong bukan sahaja kerap mencari geruh berbuat onar terhadap komuniti Melayu yang bekerja dengannya, malah suka mencari pasal dengan lain-lain bangsa.


Dinilai Rasis, Iklan Asuransi Malaysia Diprotes

"Anda telah mentertawakan seseorang dari sebuah komunitas."

ddd
Kamis, 19 Juni 2014, 08:49



VIVAnews - Sebuah iklan asuransi milik bank asal Malaysia, Hong Leong, diprotes oleh kaum buruh migran di Hong Kong, karena dianggap rasis.

Dalam iklan itu, ditampilkan seorang aktor China mengenakan tata rias berwarna orange kecokelatan dan rambut wig ikal.

Dilansir dari stasiun berita Channel News Asia, Rabu 18 Juni 2014, aktor tersebut digambarkan berprofesi sebagai asisten rumah tangga dan tengah menyuguhkan minuman kepada majikannya. Sontak, iklan itu dikritik oleh kaum buruh migran di Hong Kong.

Menurut juru bicara organisasi Asian Migrants, Eni Lestari, iklan tersebut secara terang-terangan rasis.

"Saya kira mereka harus meminta maaf di hadapan publik. Anda telah mentertawakan seseorang dari sebuah komunitas. Mungkin bagi penduduk Hong Kong itu lucu, tetapi, yang mereka tidak sadari sebenarnya yang mereka tertawakan itu sesuatu yang rasis," ujar Eni.

Menurut dia, penggambaran aktor sebagai asisten rumah tangga itu seolah-olah merujuk kepada warga Filipina atau Indonesia yang notabene banyak bermukim di Hong Kong.

Eni justru mempertanyakan, kenapa bank tersebut tidak menggunakan jasa model asal Indonesia atau Filipina untuk berpura-pura sebagai pelayannya.

Kekesalan kemudian juga dilampiaskan di media sosial seperti Twitter dan Facebook. Seseorang bernama Kahlil Stultz menulis di laman Facebook bank itu menuntut agar iklan tersebut dicabut.

"Iklan tersebut sangat tidak sesuai dengan representasi profesional layanan keuangan dari bank Anda," tulis Stultz.

Wednesday, June 11, 2014

Abby Abadi tunjuk 'contoh' bagaimana melayan suami

Cara 'muslimat PAS' layan suami? Begitulah kelihatannya bila seseorang berperibadi buruk dipakaikan pakaian yang hanya memperlihatkan elok zahirnya, malah dalamannya tetap membangkai. Abby Abadi yang dikategorikan oleh ramai orang sebagai 'perempuan meroyan' yang tiba-tiba naik panggung politik dengan celaan-celaan ke atas pemerintah, dipersaksikan kepada kita tentang hakikat perangai sebenar wanita tersebut.



KUALA LUMPUR: Teka-teki mengenai pergolakan rumah tangga Abby Abadi akhirnya terjawab apabila bekas suami pelakon itu Muhammad Noor Farhan Che Bakar mendedahkan didera secara fizikal dan emosi semasa mereka bergelar suami-isteri.

Muhammad Noor Farhan, 24, memberitahu, Abby pertama kali mencederakannya sekitar Januari lalu dengan membaling kunci motosikal  ke wajahnya sehingga mengakibatkan kesan lebam selepas Abby mendapat tahu dia memberitahu seorang kenalan mereka sudah tidak mempunyai hubungan.

Dedahnya lagi, Abby sekali lagi bertindak agresif mencakar muka dan lengan kirinya pada 17 Mei lalu selepas dia enggan berbincang mengenai kes perceraian mereka yang dilafazkan menerusi khidmat pesanan ringkas (SMS) yang sedang berjalan di mahkamah.

Muhammad Noor Farhan menunjukkan kesan cedera pada lengan kirinya dan laporan polis yang dibuat pada 17 Mei lalu.

"Kecederaan fizikal dan emosi menjadi antara sebab utama mengapa saya menceraikan dia (Abby) dan sudah tawar hati untuk meneruskan perkahwinan ini yang memberi tekanan kepada saya sepanjang beberapa bulan ini," dedahnya kepada mStar Online ketika ditemui di  perkarangan Mahkamah Rendah Syariah Gombak Timur dekat sini pada Rabu.

Terdahulu, Hakim Syarie, Shaiful Azli Jamaludin memutuskan lafaz cerai menerusi khidmat pesanan ringkas (SMS) yang dibuat Muhammad Noor Farhan pada 9 Mei lalu terhadap Abby atau nama sebenarnya, Arbaiyah Abd Manan, 37, adalah sah mengikut rukun dan syarak yang ditetapkan.

Dalam pada itu, Muhammad Noor Farhan turut mendedahkan bukti gambar kesan kecederaannya pada bahagian muka dan lengan kiri akibat dicakar oleh bekas isterinya itu kepada pihak media.

Malah dia erkenaan memberitahu telah pun membuat satu laporan di Balai Polis Ampang dekat sini pada hari sama dia dicederakan sebagai salah satu langkah keselamatan.

Abby turut didakwa turut menyebabkan tekanan emosi kepada Muhammad Noor Farhan sepanjang perkahwinan mereka.

"Saya tidak ingin memanjangkan perkara ini dalam mahkamah tetapi sekadar membuat laporan polis untuk melindungi diri saya sekiranya apa-apa berlaku.

"Abby juga tahu saya buat laporan polis mengenai kejadian tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Muhammad Noor Farhan turut mendedahkan, pergaduhan di antara mereka sering tercetus apabila Abby tidak mempunyai wang dan sering mendesaknya sehingga membuatkan dia tertekan dan tidak pulang ke rumah.

Jelas Farhan, dia kecewa apabila Abby tidak memberi peluang kepadanya untuk membuktikan diri untuk menjadi seorang suami bertanggungjawab dan Abby sering mengeluarkan kata-kata menguris perasaan kepadanya dan menambah tekanan dalam rumah tangga mereka.

"Setiap kali dia tidak mempunyai wang dia akan menyerang dan mendesak saya sehingga pergaduhan akan tercetus di antara kami malah dia sering mengatakan saya tidak mendatangkan apa-apa faedah kepadanya.

"Saya tidak pulang ke rumah kerana ingin ruang untuk memperbetulkan keadaan tetapi sikapnya yang sering memaksa dan mendesak membuatkan saya tertekan," katanya.

Pasangan berkenaan berkahwin di Selatan Thailand pada 9 Julai tahun lalu.

Bagaimanapun, Muhammad Noor Farhan enggan mengulas dakwaan kejadian berlaku akibat sikap Abby yang mengawal hidupnya sepanjang hampir setahun perkahwinan mereka.

Dalam perkembangan sama, Muhammad Noor Farhan berkata, dia sudah tidak mempunyai perasaan sayang terhadap bekas isterinya itu dan tidak melihat sebarang peluang untuk mereka kembali berbaik.

Malah  dia lega apabila kes perceraian tersebut selesai dengan baik apabila pihak mahkamah mengesahkan lafaz cerai yang dibuatnya menerusi SMS terhadap Abby.

"Cukuplah... Saya tidak akan rujuk kembali dengan dia kerana dia telah mencederakan saya dan perasaan sayang sudah tidak ada dalam diri saya," jelasnya.

Abby dan Farhan bernikah pada 9 Julai tahun lepas di Selatan Thailand dan mendapat pengesahan di Kelantan.

Pelakon siri Gerak Khas itu sebelum ini pernah melangsungkan perkahwinan dengan pelakon Norman Hakim dan dikurniakan dengan tiga orang cahaya mata. - MStar

Polis Jawa Barat tuduh pelajar Malaysia reka cerita konon dirogol


Bandung - Polda Jabar menyebut kasus pemerkosaan mahasiswi Malaysia sebagai sebuah rekayasa. Polisi menduga korban bohong dan mengaku-ngaku diperkosa. Polisi berlandaskan pada hasil visum dan pemeriksaan di lokasi. Tapi ada misteri yang tersisa, apa?

Motif korban melakukan tindakan itu semua masih belum terungkap. Cukup aneh juga korban asal Malaysia, dini hari mendamparkan diri di Cikole, Lembang. 

Apalagi Keterangan Tata Sumitra, pedagang kopi di Cikole yang menemukan korban pada 17 Mei dini hari memberi kesaksian kalau korban dalam kondisi lemas dan kedinginan. Korban berjalan tertatih dan menangis. Sweater abu-abu yang dipakai korban juga terikat di leher.

"Dia melambaikan tangan meminta tolong. Pakai baju lengkap, jeans, kaos item, sweater diikat di leher. Tangannya sudah dingin, lemas tidak bisa berdiri," urai Tata saat ditemui di Lembang, Selasa (10/6/2014).

Tata juga kemudian membawa korban ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Dini hari itu dia mencarter angkot untuk membawa korban. "Saya nggak mau repot, kalau memang ini cuma bohongan. Yang penting saya mah menolong saja," urai Tata.

Polisi memang sudah menegaskan bahwa keterangan tambahan akan dimintakan ke korban di Malaysia. Polisi akan mengirim tim. Tentu informasi soal motif korban dan perjalanan sampai ke Lembang mesti dikuak.

Ibu kos korban di Jatinangor, Elly juga menyampaikan bahwa korban selama tinggal di kos sejak Februari tidak pernah keluar malam. Hanya sekali saja keluar dan itu dengan teman-temannya.


Kelangsungan sikap jelik Majlis Peguam



KELAKAR sungguh Presiden Majlis Peguam Malaysia, Christopher Leong.

Dia meminta PM, Najib Tun Razak ja­ngan menyaman portal berita Malaysiakini (Mkini) kerana perbuatan itu melanggar kebebasan media.

Apabila media arus perdana mengkritik Lim Kit Siang, Lim Guan Eng atau Teresa Kok dan disaman puluhan juta ringgit oleh mereka, itu tidak salah. Itu namanya kebebasan hak asasi manusia. Apa punya lawaklah Presiden Bar Council ini?

Apakah Christopher Leong tidak mengerling ke seberang Tambak Johor bagaimana PM Singapura, Lee Hsien Loong menyaman blogger Roy Ngerng di republik itu baru-baru ini.

Majlis Peguam republik itu tidak pula mempertahankan blogger itu. Lebih mengharukan blogger itu menawarkan untuk meminta maaf, tetapi ditolak oleh PM Lee dan mahu kes itu dibawa juga ke mahkamah.

Lupakah Christopher Leong, itulah juga stail DAP di Malaysia. Jika PAP di Singapura gemar sangat menyaman media-media atau pembangkang yang mengkritiknya sehingga bangkrap, samalah juga DAP di sini.

Apakah bezanya? Oleh itu, apakah salah jika PM Najib menyaman Malaysiakini yang saban hari mengkritik kerajaan Malaysia dan penyokong-penyokong­nya.

Semua orang tahu Malaysiakini mempunyai niat dan perancangannya yang tersendiri. Mungkin PM Najib terlalu banyak bersabar selama ini.

Sabar pun ada hadnya. Rakyat menyokong tindakan yang diambil oleh PM Najib itu. Sebaliknya adalah salah jika tindakan tidak diambil ke atas portal itu.

Dalam para terakhir kenyataan Majlis Peguam, Christopher Leong menulis: "Kami menggesa Perdana Menteri dan parti politiknya menarik balik saman fitnah ke atas Mkini dan para editornya. Perdana Menteri sebaliknya harus mengambil kesempatan menjawab atau membantah sebagai komen yang tidak betul yang dibuat oleh orang ramai."

Bunyi kenyataannya seperti Majlis Peguam adalah peguam bela bagi Malaysiakini dan para editornya. Lawak sungguh bunyinya.

Adalah amat malang bagi komuniti guaman negara apabila Majlis Peguam kelihatan terlalu memihak dan memilih dalam kenyataan-kenyataannya. Ia sepatutnya apolitical, bukannya bertindak sebagai jurucakap politik bagi pihak-pihak tertentu.



Artikel Penuh: UTUSAN 
© Utusan Melayu (M) Bhd 

Tuesday, June 10, 2014

Agenda perburukkan Islam di negeri Pakatan Rakyat


Isu-isu kontroversi melibatkan Jabatan Agama Islam Negeri kelihatannya hanya berlaku di negeri pemerintahan Pakatan Rakyat sahaja.

Ini sangat memperlihatkan terdapat agenda untuk memperburuk-burukkan Islam melalui tindak-tanduk Jabatan Agama Islam di negeri-negeri yang ditadbir oleh 'musuh-musuh Islam' ini.

Ditambah pula dengan sifat non Muslim penyokong Pakatan Rakyat yang menghina Islam itu terus tanpa selindung lagi.

Kita faham bahawa cina-cina kiasu semakin bertambah dalam masyarakat negara ini dan kelebihan berinternet yang membolehkan mereka meluahkan kata-kata, ia hanya melambangkan sejauh mana negara ini telah tersasar intelektualitinya khususnya dari otak aliran harbi ini.

Adakah sebenarnya  ada agenda kerajaan negeri Selangor dan kerajaan negeri Pulau Pinang yang menggunakan Jabatan Agama Islam negeri masing-masing untuk diperkudakan menjadi agen defamasi agama Islam itu sendiri sedangkan itulah apa yang dipertunjukkan oleh Allah untuk kita renungkan.