Thursday, December 30, 2010

Indonesia Benarkan Perkataan 'Malingsia'

Anda dapat lihat sepanduk biadab di atas? Apakah anda fikir pengurusan stadium dan pihak polis yang mewakili kerajaan Indon tidak mampu memberi apa-apa amaran? Fikir semula! Lihat kenyataan media sehari sebelum perlawanan :
Selasa, 28/12/2010 16:48 WIB
Polisi Akan Sita Spanduk Politisi yang Dipasang di GBK

Polisi menjamin akan melakukan tindakan kalau ada spanduk berbau politis yang terpasang di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. Bukan hanya spanduk politisi, juga spanduk berbau kalimat provokatif.

"Spanduk-spanduk politisi dan yang provokatif akan diambil dan digulung, kita bekerjasama dengan pengamanan internal," kata Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Kombes Sujarno dalam jumpa pers di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/12/2010).

Selasa, 28/12/2010 15:39 WIB
Gelora Bung Karno Harus Steril dari Spanduk Politisi

Laga leg kedua final Piala AFF pada 29 Desember di GBK Senayan diharapkan bersih dari spanduk politisi. Jangan lagi terulang seperti di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, di mana spanduk SBY, Hatta Rajasa, Aburizal Bakrie, dan Nurdin Halid terpampang di stadion.

"GBK saat pertandingan harus steril dari spanduk politisi," jelas Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho di Jakarta, Selasa (28/12/2010).

Emerson menilai, pemasangan spanduk politisi dan pejabat itu sama saja dengan memasukkan hal berbau politis ke dalam sepakbola.

Jika mereka mengeluarkan kenyataan menyita sepanduk, bermakna mereka berupaya untuk menyekat agen provokasi antara negara seperti gambar di atas. MALANGNYA, mereka menutup mata dengan kebiadaban orang mereka dengan menggelar sebuah negara berdaulat dengan gelaran yang menghinakan.

Bukankah itu menunjukkan Indonesia menghalalkan perbuatan mengutuk Malaysia sebagai 'malingsia'?

Inilah akibat kerana kita terlalu banyak memberi mereka muka. Sehingga pemerintah mereka sendiri naik lemak atas nama nasionalis melulu. Adakah nasionalisma dan patriotisma bermakna kita perlu menghina negara lain sewenangnya?? Itulah budaya Indon.

Ia hanya bolasepak. Tak perlu membawa isu politik. Itu kata mereka. Tetapi hakikatnya lihatlah sendiri.

3 comments:

Anonymous said...

Rakyat Kepulauan Jawa sahaja yang bersikap sedemikian.Rakyat Pulau Sumatra ,Pulau Sulawesi dan Kalimsntan tidak sedemikian sifatnya..maka diharap kerajaan Malaysia "halau"rakyat Indonesia keturunan jawa yang bekerja di Malaysia pulang semula ke Jawa untuk mencari makan disana baru mereka tahu langit itu tinggi atau sebaliknya.

bahtiar said...

Kerajaan & rakyat kita je bodoh terlampau bagi muka kat pendatang haram indon ni..patutnya buat je hukuman macam singapore.

Anonymous said...

Bro,
penduduk indonesia ni byk yg dah terbalik, yg duduk dibandar besar yg kebanyakannya yg anti malaysia dan senang terpengaruh dgn provokasi dan pembohongan media indon, sementara yg duduk di desa kebanyakan mereka byk yg kerja atau pernah bekerja di malaysia, jadi mereka tau sgt situasi sebenar di malaysia dan klu diberikan pilihan mau aje mereka tinggal di malaysia.
tak percaya pergi le ke desa2 di pulau jawa.
aku tau sgt sebab selalu ke desa2 di pulau jawa, mertua aku org Jogjakarta.
org kat kampung tu pulak kebenyakannya pernah atau sedang kerja di malaysia.
Diorang tak pernah ada sikit rasa benci pun kat malaysia.

jawamalaya.