Sentimen anti-Malaysia di Indonesia masih menebal, terima kasih kepada Anwar Ibrahim, si pengadu domba nombor satu, antara punca produk Proton dipandang sepi di Indonesia dan kos operasinya di sana mungkin sahaja menjadi beban buat Proton sendiri.
Setelah berapa tahun Proton menembus pasaran Indonesia, adakah prestasinya semakin membanggakan? Tidak. Jadi atas alasan apa Proton terus berada di sebuah negara berpenduduk 250 juta, dengan penduduk kelas menengah seramai 70 juta, tetapi jualan keretanya tahun ini tidak sampai 2,000 unit itu. Prestasi apakah itu?
Hasilnya, Proton menjadi bahan sendaan. Apa untungnya buat Malaysia?
Melihat Nasib Mobil Malaysia di Indonesia
Mobil buatan Malaysia kalah bersaing dengan Korea.
Rabu, 17 Oktober 2012, 06:09
VIVAnews - Dominasi mobil buatan Jepang di pasar otomotif nasional masih sulit untuk ditandingi. Agresifitas mobil asal Korea pun belum bisa berbuat banyak.
Meski begitu nasib mereka lebih baik ketimbang pabrikan asal Malaysia, Proton. Mobil negeri Jiran ini terbilang masih sepi peminat di Tanah Air.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sejak Januari-September lalu, Proton hanya mampu mengemas penjualan sebanyak 1.990 unit. Penjualan mereka sempat mengalami kenaikan, di mana pada Januari lalu membukukan 200 unit menjadi 572 unit pada bulan berikutnya.
Sayangnya angka jualan itu justru terus melorot. Pada bulan Agustus mereka hanya bisa menjual 99 unit, dan September sebanyak 81 unit.
Produk mereka yang paling banyak diminati konsumen Indonesia adalah Exora. Mobil tujuh penumpang itu mampu terserap pasar sebanyak 1.167 unit (Januari-September). Disusul Saga (555 unit), Persona Elegance (111 unit).
Adapun untuk mobil lainnya masih sepi peminat. Gen2 misalnya, mobil itu hanya terjual 95 unit dan Savvy sebanyak 62 unit. Sedangkan Gen2 Pesona dan Neo tidak mencatatkan penjualan sama sekali alias kosong.