Presiden Indonesia mengumumkan kenaikan harga petrol sebanyak Rp2000 (55sen) dan harga diesel juga sebanyak Rp2000 mulai tengah malam ini. Kenaikan ini dilaporkan dapat menjimatkan perbelanjaan negara tersebut sehingga RM27 billion setahun.
Senin, 17/11/2014 21:56 WIB
Foto News
Jokowi Umumkan Premium Naik Jadi Rp 8.500
Jakarta - Presiden Joko Widodo menggelar jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, terkait kenaikan harga BBM bersubsidi. Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi Rp 2.000 dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500/liter.
Selain premium, pemerintah juga menaikan harga solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500/liter. Sementara untuk mintak tanah harganya tetap Rp 2.500/liter. Rusman/Setpres/detikFoto
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengubah rencana kenaikan harga BBM dari Rp 3.000 menjadi hanya Rp 2.000/liter. Keputusan ini diambil saat menit-menit terakhir sebelum pengumuman di Istana Negara, sekitar Pukul 21.10 WIB.
"Awalnya presiden mau memutuskan kenaikan harga BBM Rp 3.000, di menit-menit terakhir jadi Rp 2.000," kata Andrinof di Istana Negara, Senin (17/11/2014)
Andrinof mengungkapkan, salah satu pertimbangan Presiden Jokowi mengubah keputusannya adalah mempertimbangkan harga minyak dunia yang sedang turun. Saat ini harga minyak dunia memang turun di bawah US$ 80 per barel atau terendah dalam 4 tahun terakhir.
"Salah satu pertimbangannya harga minyak yang turun," jelas Andrinof.
Sebelum Jokowi mengumumkan kenaikan harga malam ini, sempat ada 3 kajian atau skenario kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM awalnya didesain naik hanya Rp 1.000/liter, Rp 2.000/liter, dan Rp 3.000/liter. Namun keputusannya diambil pada opsi kedua.
"Ada penghematan sekitar Rp 90-100 triliun," katanya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengubah rencana kenaikan harga BBM dari Rp 3.000 menjadi hanya Rp 2.000/liter. Keputusan ini diambil saat menit-menit terakhir sebelum pengumuman di Istana Negara, sekitar Pukul 21.10 WIB.
"Awalnya presiden mau memutuskan kenaikan harga BBM Rp 3.000, di menit-menit terakhir jadi Rp 2.000," kata Andrinof di Istana Negara, Senin (17/11/2014)
Andrinof mengungkapkan, salah satu pertimbangan Presiden Jokowi mengubah keputusannya adalah mempertimbangkan harga minyak dunia yang sedang turun. Saat ini harga minyak dunia memang turun di bawah US$ 80 per barel atau terendah dalam 4 tahun terakhir.
"Salah satu pertimbangannya harga minyak yang turun," jelas Andrinof.
Sebelum Jokowi mengumumkan kenaikan harga malam ini, sempat ada 3 kajian atau skenario kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM awalnya didesain naik hanya Rp 1.000/liter, Rp 2.000/liter, dan Rp 3.000/liter. Namun keputusannya diambil pada opsi kedua.
"Ada penghematan sekitar Rp 90-100 triliun," katanya.