Filipina menetapkan Kota Manila bercuti umum 3 hari dari 15 hingga 18 Januari bagi menyambut kedatangan Pope Francis ke negara Katolik terbesar di rantau Timur itu. Ini bagi melancarkan trafik sempena kali pertama seorang Pope mengunjungi negara tersebut.
Namun, cerapan agensi cuaca Jepun menunjukkan kedatangan Pope itu turut disambut oleh Ribut Tropika Mekkhala yang baru dinaikkan kepada status ribut tropika setelah beberapa hari lahir sebagai Tropical Depression di Lautan Pasifik dan merupakan pembentukan pertama bibit taufan dalam musim 2015.
Lebih dari itu, Pope yang merancang mengunjungi pulau Leyte hujung minggu ini bagi melihat pembangunan kawasan yang terjejas dengan Taufan Heiyan, berkebetulan dengan masa di mana ribut tropika itu diunjurkan melanda pulau tersebut hujung minggu ini.
Walaubagaimanapun angin kering dan dingin dari timur laut dinilai akan melemahkan taufan tersebut atau mengalihkan arahnya ke utara.
Setakat ini, ribut tropika tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda berpotensi untuk meningkat kepada status taufan.
Namun, cerapan agensi cuaca Jepun menunjukkan kedatangan Pope itu turut disambut oleh Ribut Tropika Mekkhala yang baru dinaikkan kepada status ribut tropika setelah beberapa hari lahir sebagai Tropical Depression di Lautan Pasifik dan merupakan pembentukan pertama bibit taufan dalam musim 2015.
Lebih dari itu, Pope yang merancang mengunjungi pulau Leyte hujung minggu ini bagi melihat pembangunan kawasan yang terjejas dengan Taufan Heiyan, berkebetulan dengan masa di mana ribut tropika itu diunjurkan melanda pulau tersebut hujung minggu ini.
Walaubagaimanapun angin kering dan dingin dari timur laut dinilai akan melemahkan taufan tersebut atau mengalihkan arahnya ke utara.
Setakat ini, ribut tropika tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda berpotensi untuk meningkat kepada status taufan.
Kamis, 15/01/2015 18:32 WIB
Puluhan Ribu Orang Sambut Kedatangan Paus Fransiskus di Filipina
Foto: Reuters
Manila, - Puluhan ribu orang berbaris di pinggir-pinggir jalan di Manila, ibukota Filipina hari ini untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus. Ini merupakan lawatan pertama Paus ke negara Katolik terbesar di Asia tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (15/1/2015), kedatangan Paus disambut dengan penjagaan super ketat. Hampir 50 ribu tentara dan polisi dikerahkan di Manila, juga di provinsi Leyte yang akan dikunjungi Paus pada akhir pekan ini. Penjagaan super ketat ini dikarenakan lawatan dua Paus lainnya di masa silam diwarnai dengan percobaan pembunuhan.
Lonceng-lonceng gereja dibunyikan di berbagai penjuru Filipina saat pesawat yang mengangkut Paus mendarat di bandara internasional Manila hari ini. Warga yang berkerumun di bandara bertepuk tangan dan bersorak-sorai ketika Paus Fransiskus melangkah keluar dari dalam pesawat.
Sebelumnya pada Rabu, 14 Januari kemarin, Presiden Benigno Aquino meninjau langsung tempat-tempat publik dan rute iring-iringan kendaraan yang akan membawa Paus. Bahkan menurut Menteri Dalam Negeri Filipina Manuel Roxas, Aquino bersedia menjadi "pengawal pribadi" Paus guna memastikan keselamatannya.
Di Manila, sekitar enam juta orang diperkirakan akan membanjiri Taman Rizal, taman terbesar di ibukota Filipina itu pada Minggu, 18 Januari mendatang. Mereka akan datang untuk mendengarkan apa yang akan disampaikan Paus dalam acara misa.
Paus berumur 78 tahun itu juga dijadwalkan berkunjung ke provinsi Leyte, yang masih berjuang untuk pulih usai Topan Haiyan yang menewaskan sekitar 6.300 orang pada tahun 2013. Sekitar dua juta orang diperkirakan akan menghadiri misa terbuka yang akan digelar pada Sabtu, 17 Januari di bandara Tacloban City, yang nyaris hancur total akibat amukan Topan Haiyan.
Dalam rangka lawatan Paus ini, pemerintah Filipina telah menetapkan tiga hari libur umum guna mengosongkan lalu lintas di Manila, yang dihuni sekitar 12 juta jiwa. Pemerintah bahkan juga menutup pasar-pasar finansial.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (15/1/2015), kedatangan Paus disambut dengan penjagaan super ketat. Hampir 50 ribu tentara dan polisi dikerahkan di Manila, juga di provinsi Leyte yang akan dikunjungi Paus pada akhir pekan ini. Penjagaan super ketat ini dikarenakan lawatan dua Paus lainnya di masa silam diwarnai dengan percobaan pembunuhan.
Lonceng-lonceng gereja dibunyikan di berbagai penjuru Filipina saat pesawat yang mengangkut Paus mendarat di bandara internasional Manila hari ini. Warga yang berkerumun di bandara bertepuk tangan dan bersorak-sorai ketika Paus Fransiskus melangkah keluar dari dalam pesawat.
Sebelumnya pada Rabu, 14 Januari kemarin, Presiden Benigno Aquino meninjau langsung tempat-tempat publik dan rute iring-iringan kendaraan yang akan membawa Paus. Bahkan menurut Menteri Dalam Negeri Filipina Manuel Roxas, Aquino bersedia menjadi "pengawal pribadi" Paus guna memastikan keselamatannya.
Di Manila, sekitar enam juta orang diperkirakan akan membanjiri Taman Rizal, taman terbesar di ibukota Filipina itu pada Minggu, 18 Januari mendatang. Mereka akan datang untuk mendengarkan apa yang akan disampaikan Paus dalam acara misa.
Paus berumur 78 tahun itu juga dijadwalkan berkunjung ke provinsi Leyte, yang masih berjuang untuk pulih usai Topan Haiyan yang menewaskan sekitar 6.300 orang pada tahun 2013. Sekitar dua juta orang diperkirakan akan menghadiri misa terbuka yang akan digelar pada Sabtu, 17 Januari di bandara Tacloban City, yang nyaris hancur total akibat amukan Topan Haiyan.
Dalam rangka lawatan Paus ini, pemerintah Filipina telah menetapkan tiga hari libur umum guna mengosongkan lalu lintas di Manila, yang dihuni sekitar 12 juta jiwa. Pemerintah bahkan juga menutup pasar-pasar finansial.