Sunday, February 26, 2017

Malaysia sebenarnya telah lama bersabar dengan Korea Utara



Ketegasan Malaysia dengan Korea Utara baru-baru ini sebenarnya adalah gambaran kemuncak batas kesabaran dan sikap hormat dan ingin terus berbaik-baik dengan negara paling tidak disukai di dunia itu selama ini walaupun merasakan kemesraan persahabatan yang dihulurkan dibalas dengan moral yang tidak cantik.

Ini kerana, pakar IT Amerika Syarikat dalam siasatan menjejaki laluan internet penggodam Korea Utara yang dinilai antara yang terhandal di dunia, pada tahun 2010 melaporkan, penggodam Korea Utara menjadikan Malaysia sebagai pilihan untuk keluar ke gerbang maya global bagi melakukan penggodaman selepas melalui jalur internet China yang merupakan pintu keluar utama sambungan internet dari Korea Utara.

Tentu sekali ini diketahui oleh kerajaan kita sendiri namun dek berpegang kepada dasar kebebasan internet yang telah dijanjikan pemerintah dahulu dalam persetujuan antarabangsa, hanya kandungan internet yang dinilai melakukan penipuan, jenayah, keganasan dan ancaman keselamatan yang tertakluk kepada sekatan.

Malah perbuatan menggodam umumnya dinilai sebagai hasil kelemahan sistem keselamatan pihak yang digodam bukannya kejahatan perbuatan pihak yang menggodam.

Tetapi kesabaran tersebut mungkin melepasi hadnya apabila pihak yang sama 'naik lemak' dengan melakukan jenayah bunuh di negara ini pula, satu kesalahan yang menurut undang-undang negara ini, si pelaku perlu dihukum bunuh sekiranya terbukti bersalah.

Ini tentu sekali memerlukan siasatan yang rapi apatah lagi mata dunia tertumpu kepada negara ini.

Penggunaan gerbang maya melalui Malaysia untuk kerja penggodaman oleh ejen  Korea Utara tidak dilaporkan media arus perdana  di negara ini, kerana hal tersebut secara dasarnya adalah sesuatu yang tidak dapat disekat oleh negara ini. Tetapi adakah moral mereka baik dalam menjaga nama Malaysia yang kononnya negara sahabat?


US Hacked into North Korean Computer System before Sony Pictures Cyber Attack

The National Security Agency of the United States broke into the computer systems of North Korea before the cyber attack on Sony Pictures Entertainment, which was blamed on Pyongyang.
In 2010, the US intelligence began breaking into Chinese and Malaysian networks that are said to connect Pyongyang to the outside world, the New York Times reported on Sunday citing newly disclosed NSA documents.
The paper also cited sources as saying that the spy agency infiltrated many of the computers and networks used by alleged North Korean hackers, and that is in fact, the trail that led American officials to blame North Korea for the attack on Sony Pictures.
The NSA was working on another clandestine programme that attempted to place malware, which made it possible for spies to track many networks and computers used by hackers in North Korea, an official said on condition of anonymity, according to the newspaper.
The secret hacking programme had provided evidence that led Obama to blame Kim Jong Un's computer experts and hackers for the attack on Sony's email system.
The Obama administration's explicit blame on North Korean hackers and a vow for retaliation was an unusual step and had raised a few questions on how the US was so confident about Pyongyang's role on the devastating hacking, which North allegedly undertook over the movie "The Interview" that shows a fictional assassination plot against Kim Jong-un.
The revelation will raise questions on why the White House did not warn Sony about an impending attack, which later turned out to be an embarrassing hacking scandal. 
South Korea's military has said that as many as 6,000 strong hackers are tasked with cyber security in the country by Reconnaissance General Bureau, the country's major intelligence service as well as the 'Bureau 121' which is a secretive hacking unit of the reclusive country.North Korean hackers 

Saturday, February 25, 2017

Media Korea Utara sorok kes pembunuhan Kim Jong Nam

Panasnya isu pembunuhan Kim Jong Nam ternyata tidak mendapat tempat di dalam berita di Korea Utara.



Agensi berita utama Korea Utara, KCNA dilihat tidak langsung memberitakan tentang peristiwa yang sedang menghangatkan hubungan diplomatik antara Korea Utara dan Malaysia itu.

Tinjauan sehingga jam 1:09 malam tadi, tiada berita pertikaian mereka dengan Malaysia tersiar.

Jelas sekali pembunuhan tersebut disorok dan tentulah ia bersebab. Jadi sebabnya apa? Telah dijelaskan di post sebelum ini.

Sikap Korea Utara dalam sebaran maklumat dilihat hanya berdasarkan apa yang menyenangi pucuk pimpinan mereka yang terkenal zalim.

Pembohongan umum adalah kewajiban sosial setiap anggota yang bekerja untuk pemerintahannya.

Masih percayakan tuduhan polis memukul warga mereka semasa melakukan tangkapan ke atas salah seorang suspek pembunuhan tersebut? Sumber mana yang mewawarkan hal tersebut? Korea Utara?

Menghairankan sekali, negara yang menghidupkan semula bayangan Firaun di zaman moden, yang menolak kuasa Tuhan dan amalan semua bentuk agama, mempunyai peminatnya tersendiri di negara ini yang terdiri dari orang yang mengaku Muslim.

Korsel Umumkan Tewasnya Kim Jong-nam ke Rakyat Korut via Speaker

Sabtu, 18 Feb 2017 13:18 WIB
Fino Yurio Kristo - detikInet

Jakarta - Korea Utara seperti diketahui, sangat terisolasi. Akses internet sangat terbatas, smartphone begitu sedikit dan media diberangus. Maka kabar pembunuhan Kim Jong-nam dapat dipastikan tak diketahui penduduk sana.

Apalagi di Korut, klan Kim yang menjadi pemimpin mereka dianggap tak memiliki kesalahan. Kim Jong Il dikatakan lahir di bawah dua pelangi dan kedatangannya ke dunia dibarengi dengan kemunculan bintang baru di angkasa.

Nah, anak Kim Jong Il ini yaitu Kim Jong-un yang sekarang memimpin Korut, diduga kuat membunuh kakak tirinya Kim Jong-nam di bandara Malaysia.

Foto: Reuters/Korea Pool/Yonhap

Hampir dapat dipastikan, peristiwa ini tidak didengar oleh warga Korut yang sangat fakir informasi. Bahkan, secara total negara tersebut kabarnya cuma punya 28 situs internet.

Jumlah situs yang cuma 28 ini sebenarnya tak bisa dibilang mengejutkan, karena jumlah pengakses internet di Korut pun tak banyak, diperkirakan hanya beberapa ribu. Jaringan internet di Korut bernama Kwangmyong, berisi situs yang sudah disetujui oleh pemerintah.

Namun musuh bebuyutan yang juga sang tetangga yang jauh lebih maju, Korsel, merasa berkepentingan untuk mengabarkannya.

Dikutip detikINET dari USA Today, Sabtu (18/2/2017), mereka menggunakan metode yang sudah cukup lama dilakukan, yaitu dengan speaker powerful yang suaranya dipancarkan dari perbatasan kedua negara.

Militer Korsel akan melakukan hal itu, dengan tujuan agar rakyat Korut tahu keburukan yang dilakukan pemimpinnya. Teknologi speaker tersebut kabarnya dapat menjangkau jarak sampai 24 kilometer.

"Biasanya memang informasinya berkisar antara buruknya ekonomi Korut dan betapa korup lingkaran elitnya. Kadang juga hal-hal lucu seperti musik," kata Robert Kelly, akademisi di Pusan National University.

Harapannya tentu agar warga Korut yang sudah tercuci otaknya bisa sadar, walaupun belum ada dampak yang signifikan dari metode speaker ini. Tapi setidaknya, ada warga yang bisa mengetahui informasi mengenai kelakukan pemimpinnya. - Detik

Friday, February 24, 2017

Pemikiran pelik sebahagian orang Melayu berkait Korea Utara

Kelemahan utama sebahagian orang Melayu hari ini ialah terdapat ramainya golongan malas berfikir tetapi terlalu banyak yang hendak diperkatakan. Komentarnya berjela-jela tetapi kosong dan basi. Pemikiran mereka melayang ke masalah negara lain sedangkan masalah dalam diri mereka tidak teratasi.

Yang ditaip berjela-jela hakikatnya hanya sekelumit isu basi dari apa yang sebenarnya telah diketahui oleh orang lain. Pemikiran mereka berkonsepkan dengar, simpan dan sebar tanpa ada kerajinan dalam menganalisa secara menyeluruh.

Apabila terjadinya pembunuhan Kim Jong Nam, abang tiri Presiden Korea Utara yang mentah itu di bumi orang Melayu, tiba-tiba, ramai orang Melayu sendiri yang acah-acah berpemikiran kiri, memajang wajah Kim Jong Un di profil media sosial mereka. Ini menunjukkan orang Melayu hari ini semakin tidak faham dengan dunia yang mereka huni.Mungkin juga kadar bipolar disorder di kalangan orang Melayu semakin meningkat.

Setelah mereka meraikan kebebasan menghina dengan menjadikan Perdana Menteri sendiri sebagai beg tinju, mereka tiba-tiba menjadi puak pro-Korea Utara dalam kes pembunuhan di KLIA2 tersebut. Malah ramai juga yang menggertak dengan kebimbangan serangan Korea Utara ke atas Malaysia dengan mengandaikan Malaysia sebuah negara yang lemah dan akan lunyai bila-bila masa jika dihentam Korea Utara.

Hanya kerana itu, mereka berpendapat, ada baiknya mereka memberi sokongan kepada Presiden Korea Utara yang berusia 35 tahun itu walaupun pemimpin zalim tersebut:

1. Mencuci otak rakyatnya sendiri dengan memaksa mereka mengangkatnya sebagai 'dewa' yang tidak terbantahkan.

2. Membunuh menteri-menteri sesedap kehendak hati hanya kerana mereka menjawab apabila dimarahi dan tertidur di dalam mesyuarat.

3. Membunuh bapa saudaranya sendiri sekeluarga walaupun orang tua itulah yang banyak mengajarnya mengenai dunia politik.

4. Membunuh tahanan-tahanan politik dengan menjamu mereka kepada anjing-anjing lapar dan dengan menjadikan mereka bahan eksperimen kepada racun-racun.

Ketika Melayu celaru dalam negara ini melihat pemimpin yang terlibat skandal kewangan di negara ini sebagai jijik, mereka tidak segan melihat Kim Jong Un sebagai sejenis ikon yang dikagumi.

Benarkah Korea Utara sehebat itu sehingga ramai Melayu menjadi gerun dan panik? Jika difikirkan, inilah senario ketika Jepun mula mendarat di Tanah Melayu.

Orang Melayu pada ketika itu terlalu menganggap Jepun sebagai kuasa hebat sehinggakan mereka beramai-ramai menaiki basikal bagi melihat ketibaan tentera Jepun di bandar-bandar berhampiran mereka dengan tanggapan pembebas mereka dari Inggeris. Tetapi hasilnya, basikal mereka yang dirampas dan mereka disepak ditempeleng ke tepi dan semakin selatan Jepun bergerak, semakin banyaklah basikal yang mereka dapat dari orang Melayu yang terpinga-pinga. Basikal pada waktu itu mungkin sahaja setaraf Yamaha LC  pada waktu ini. Orang Puteh pun tak pernah rampas basikal mereka.

Tidak seperti orang Thai lebih percaya kekuatan kerajaan negara mereka sendiri, cenderung mempercayai kuasa pusat, tiada sifat barua dan tali barut, mereka menjadi sukar untuk dijajah. Ini bertentangan dengan sifat sebahagian besar orang Melayu lebih cenderung menganggap orang lain lebih kuat dari mereka hanya melalui persepsi. Tetapi jika sesama Melayu, dada membidang bukan main.

Sekali lagi, benarkah Korea Utara sehebat itu sehingga ramai Melayu menjadi gerun dan panik?

Masih ingatkah serangan yang dibuat oleh Amerika Syarikat ke atas Iraq setelah mendakwa Iraq membangunkan senjata nuklear? Malah Saddam Hussein juga mendakwa dia sedang membangunkan senjata pemusnah besar-besaran. Hari ini, selepas 14 tahun Iraq tumbang akibat diceroboh, mana senjata nuklear Iraq itu? Jawapannyam, tiada. Iraq juga bukan calang-calang. Mereka juga mampu membina senjata seperti Korea Utara.

Lalu dari siapa orang Melayu hari ini mendapat tahu Korea Utara memiliki senjata nuklear lalu dilihat 'sangat hebat' dalam memberi ancaman ke atas negara ini?

Tidak lain tidak bukan dari Amerika Syarikat sendiri. Pada sisi lain, orang Melayu tidak percayakan Amerika Syarikat langsung. Yahudi, iluminati, freemason dan berbagai lagi lah. Tapi dari satu sisi lain mereka percaya pula. Keliru, celaru, bipolar disorder?

Umum mengetahui Korea Utara memusuhi Korea Selatan dan Amerika Syarikat dengan meletakkan mereka sebagai musuh utamanya. Tetapi kurang yang tahu bahawa jarak lurus antara Pyongyang dan Seoul hanya kira-kira 170 km. Malah kota Seoul hanya terletak kira-kira 50 km dari sempadan Korea Utara. Kehidupan di Seoul tidak pernah dihantui ancaman serangan Korea Utara. Tiada jet-jet pejuang melintasi angkasanya.

Jarak darat ke Seoul dan Pyongyang dari sempadan.


Malah anda boleh melihat tentera-tentera Amerika Syarikat di mana-mana jika ada sesi latihan ketenteraan bersama.

Adakah dengan mengkhabarkan kepada dunia bahawa Korea Utara memiliki senjata nuklear dan merupakan ancaman, Amerika Syarikat sebenarnya bertujuan untuk dapat mengekalkan posisinya di Korea Selatan? Tidak mustahil. Lalu siapa sebenarnya agen dakyah Amerika Syarikat di negara ini?

Kemudian, bagaimanakah Korea Utara boleh mengaku memiliki senjata nuklear sekiranya sebenarnya mereka tiada kemampuan apa-apa? Tidak mustahil. Saddam Hussein dahulu juga begitu.

Malah senjata nuklear itu sendiri masih dipertikaikan kewujudannya dan dikatakan propaganda kuasa besar semata-mata. Baca di sini.

Korea Utara tidak pernah berjaya dalam kempennya. Malah sejarah membuktikan mereka tidak pernah memenangi apa-apa peperangan.

Korea Utara sebelum dihambat.


Lalu muncul pula orang Melayu yang menyebut kita seharusnya bertolak ansur apabila isu melibatkan negara besar. Sebenarnya ketololan mereka yang terlalu besar. Ini kerana Korea Utara hanya berkeluasan 120,540 km persegi dengan 24 juta penduduk. Malaysia berkeluasan 335,000 km persegi denggan 30 juta penduduk. Ya luas Korea Utara hanya kira-kira hampir dengan keluasan Sarawak.

Kemudian ada orang Melayu yang mempersoalkan mengapa wakil kedutaan Korea Utara tidak dibenarkan turut terlibat dalam proses bedah siasat tanpa mengetahui fakta bahawa King Jong Nam telah dua kali terselamat dari cubaan membunuhnya di Macau beberapa tahun lalu yang dikatakan dilakukan oleh agen Korea Utara.

Mereka jenis ini lebih suka dihujah di media sosial daripada membaca dan menggali sebab dan punca. Mereka tidak tahu bahawa rata-rata rakyat Korea Utara tiada akses informasi selain sebaran kerajaan. Mereka tidak tahu wujudnya Kim Jong Nam sebagai abang kepada Kim Jong Un yang mengikut kepercayaan tradisi, akan membuatkan kedudukan Kim Jong Un sebagai waris kepemimpinan yang sah dipertikai. Cacamerba pemerintahan beginilah yang tiba-tiba mengambil tempat di pemikiran sebilangan orang Melayu yang acah berhaluan kiri hari ini.

Semalam, China menyelar ujian peluru berpandu Korea Utara dan menggantung import arang batu dari negara tersebut. China merupakan rakan dagang terbesar Korea Utara dengan 67% dari pendapatan ekspot mereka adalah dengan China. Mungkin ada orang Melayu hari ini menyelar China kerana langkah negara tersebut?

Dalam soal undang-undang apatah lagi bersangkutan kedaulatan negara, tiada kompromi perlu dibenarkan. Kita boleh menukar pemimpin dan penegak undang-undang yang kita rasa tidak bersih. Tetapi kita tidak boleh tukar mentaliti hamba, barua, talibarut dan inferioriti pada sesetengah orang di kalangan bangsa kita sendiri. Jika berlaku perang, segmen ini adalah kudis. Jika tidak dihapuskan, ia menjadi barah, lalu kecundanglah dalam perang.

Sampah-sampah dalam negara akan terus mempertikaikan apa jua. Jika negara berlembut, mereka akan mengatakan negara ini lembik. Jika negara bertegas mereka akan mengatakan negara ini membahayakan keselamatannya sendiri. Satu sudut mereka membenci Amerika Syarikat. Satu sudut mereka mempercayai Amerika Syarikat. Satu sudut mereka menentang pemimpin zalim, satu sudut mereka menyokong pemimpin zalim. Spesis apakah ini?

Thursday, February 23, 2017

Media Korea Selatan terus menerus ambil peranan menyiasat kematian Kim Jong Nam



Media Korea Selatan semalam sekali lagi mengeluarkan berita yang menambah sensasi ke atas pembunuhan Kim Jung Nam di KLIA2 pada 13 Februari lalu. Semalam, agensi berita Yonhap memetik kenyataan seseorang yang didakwa mengetahui bahawa institut bioteknologi Korea Utara merupakan pihak yang bertanggungjawab atas pembunuhan tersebut.

Memetik kenyataan Choi Sung-young, yang menjadi wakil kumpulan yang ahli keluarga mereka diculik ke Korea Utara beberapa dekad lalu, Choi mendakwa terdapat petunjuk bahawa Kim Jong Un pada bulan Disember 2014 telah mengeluarkan perintah supaya Kim Jong Nam ditiadakan.

Menurut Choi, unit 810 tentera Korea Utara yang dikenali sebagai institut bioteknologi yang bertanggungjawab membangunkan kimia pertanian adalah pihak di belakang pembunuhan Kim Jong Nam.

Dia juga mendakwa unit tersebut telah menjalankan ujikaji racun tersebut ke atas 20 tahanan politik yang mempunyai berat badan 80 hingga 90 kg dalam persiapan untuk membunuh Kim Jong Nam.

Walaubagaimanapun, Choi tidak mendedahkan bagaimana dia mendapat maklumat tersebut dan kenyataannya tidak dapat disahkan benar.

Ia merupkan kali pertama institut bioteknologi Korea Utara dikaitkan dengan kematian Kim Jong Nam.

Agensi risikan utama Korea Selatan minggu lalu mendakwa biro risikan dan Kementerian Keselamatan  Dalam Negeri Korea Utara mungkin menjadi tulang belakang kepada pembunuhan tersebut.

N. Korea's biotechnology institute behind Malaysia killing: source

2017/02/22 18:41

SEOUL, Feb. 22 (Yonhap) -- A North Korean biotechnology institute is involved in last week's killing of leader Kim Jong-un's half brother Kim Jong-nam in Malaysia, a person familiar with the matter claimed Wednesday.

"We got a tip that Kim Jong-un issued an order in December 2014 to remove Kim Jong-nam," said Choi Sung-young, who represents a group of South Koreans whose families were abducted to North Korea decades ago.

Choi said North Korea's military unit 810, which is also known as a biotechnology institute in charge of developing agricultural chemicals, was behind the killing of Kim Jong-nam.

He also claimed that the institute appears to have carried out a mock test on some 20 political offenders weighing 80-90 kilograms in preparation for killing Kim Jong-nam.

Kim Jong-nam, the eldest son of the late North Korean leader Kim Jong-il, died on Feb. 13 after being attacked by alleged North Korean agents at Kuala Lumpur International Airport. He had been critical of his family's dynastic control of the reclusive North.

Choi did not provide details on how he obtained the information. His claim was not independently confirmed.

It is the first time a North Korean institute has been cited for involvement in the death.

South Korea's top spy agency said last week North Korea's Reconnaissance General Bureau and the ministry of state security may be behind the poison attack.


Ramai anak muda kita takut dengan Korea Utara?


Pagi 13 Februari 2017, teman masih seronok-seronok bermain angin sejuk kira-kira 5°C di Seoul. Pagi itu, teman pergi ke Namdaemun Market ngantar tourist kita membeli belah. 


Kedai kopi seberang jalan tepi exit subway Namdaemun.

Esoknya teman balik Malaysia. Sampai KLIA2 tak ada yang aneh pun kelihatan. Kisah pembunuhan waris utama takhta keturunan sebuah negara demokratik yang kertas undinya cuma ada satu calon itu tidak pula teman tahu kecuali esok paginya bila ada status di Facebook yang kegamjatan dengan kejadian itu.

Bila anda terdedah terlalu lama kepada kesejukan begini walaupun matahari terik begini, baru anda tahu bahawa cuaca sejuk giler pun boleh buatkan kita cepyat marah. - Tiada kaitan - 

Teman lebih gamjat dengan ketiadaan pihak keselamatan atau skuad pencegah bahaya mengkuarantin rel-rel pemegang tangga bergerak yang dilalui si tukang racun mahupun memasang halangan masuk ke tandas tempat si kena racun mencuci muka.  Malah media tidak ambil pusing kebarangkalian rakyat kita yang tersentuh tinggalan racun itu akan mati tahun depan. Kuat racun tu komer.

Kegamjatan teman berlipat ganda bila baca komen-komen di Facebook yang bagai memanggil-manggil peperangan antara Malaysia dan Korea Utara. Punya lah terlalu aman negara ni sampai rakyat merindukan perang.

Demer mana pernah tahu masa pembinaan Jambatan Pulau Pinang oleh Hyundai dari Korea Selatan dulu, dah ada ura-ura Korea Utara akan sabotaj projek tu. Itu tahun 1982. Padahal Korea Utara dah bangunkan senjata nuklear sejak 1979. 

Punya lah 4600 km Pyongyang susah payah nak bergaduh sampai ke KL sedangkan ibu kota musuh ketat dia Seoul cuma 150 km je dari Pyeongyang. KL ke Tapah je tu kalau nak tahu.

Bukan tu saja. Korea Selatan juga berusaha memasang pembesar suara berhampiran sempadan Korea Utara yang terletak 40 km dari Seoul bagi menyebarkan berita pembunuhan Kim Jong Nam ke wilayah Korea Utara kerana penduduk Korea Utara rata-rata tak tahu Presiden mereka ada abang.

Malah latihan tentera Amerika dengan Korea Selatan di perbukitan berhampiran Korea Utara mampu didengari dentum bomnya sayup-sayup dari Bukit Namsan di tengah-tengah Seoul masa teman di sana pertengahan Disember lepas.

Sementelahan di sudut lain, sebenci-benci Korea Utara pada Barat, tahukah demer matawang asing yang diterima di Korea Utara hanya tiga. Reminbi China, Euro dan US Dollar. 

Kita tidak memahami banyak perkara dalam sepak terajang politik dunia ni. Bagaimana Korea Selatan tiba-tiba tahu kes bunuh Jong Nam ketika teman belum berlepas dari Incheon lagi. Sedangkan rakyat Malaysia pun tak tahu.

Sudahlah begitu, dari hari pertama kematiannya sampai ke hari ini, Seoul masih belum habis-habis menuduh komplot pemerintah Korea Utara sehingga desas-desus mereka menguasai hebahan media sedunia dan media dalam negara macam biasa, ikutlah rentak media dunia. 

Ketika Korea Utara menuduh Malaysia berkomplot dengan Korea Selatan, dengan segera Korea Selatan menjawab, kenapa perlu bawa-bawa negara mereka sedangkan masalah timbul antara Malaysia dan Korea Utara. Sungguh tak seromantik drama Korea bila si mulut besar dengan segera tak nampak peranannya dalam isu tersebut yang ternyata mengganggu proses siasatan polis.

Itulah hakikat kepalsuan yang dilangsiri babak indah drama-drama negara ginseng sehingga anak dara kita melopong depan TV, kumpul duit nak pergi ke Korea Selatan dan pakej-pakej pelancongan ke Korea sentiasa laris.

Korea Utara mahupun Selatan tetap bangsa yang sama. Ketegar mereka telah menyaksikan Perang Korea 1950 dahulu membunuh ratusan ribu sesama mereka. 

Kemajuan Korea Selatan hari ini bukan semata-mata usaha mereka sahaja.  Jika tidak kerana Amerika Syarikat, sekutu hidup matinya itu membiar rakyatnya membeli produk Samsung dan LG, komer rasa, bolehkah Seoul kelihatan maju berjaya? 

Orang kita? Sekadar membanding-banding kenapa dulu Korea tak maju sekarang lebih maju. Padahal dorang lupa, jangankan Samsung dan LG, periuk nasi di dapur pun kita tak ada jenama sendiri. Belum kira kecenderungan kita meyahudi dan mengiluminatikan segala yang kita tak paham.

Hakikatnya kedua-dua Korea bergantung kepada Amerika Syarikat. Korea Selatan dengan perdagangan manakala Korea Utara dengan bantuan kewangan. Kalau tak dibantu, itu yang acah-acah lancar peluru berpandu. 

Itu yang kita nampak. Apakah ada kepalsuan lain yang kita tidak nampak? Contohnya, siapa penyiasat antarabangsa yang pernah memasuki Korea Utara untuk mengesahkan terdapatnya senjata nuklear di dalam negara tersebut?

Yang penting dalam menghadapi Korea Utara, ternyata apa yang dikatakan 'kecil' milik orang Korea itu ternyata besar sebenarnya berbanding milik anak muda negara ini yang seram sejuk kecut tanpa asas.

S. Korea begins loudspeaker broadcasts to inform N. Koreans of Kim Jong-nam's murder

2017-02-22 10:12

SEOUL, Feb. 22 (Yonhap) -- South Korea's military began loudspeaker broadcasts over the weekend to inform ordinary North Koreans of the murder of the communist state's leader Kim Jong-un's half brother, military officials said Wednesday.

   The move aims to underscore the brutality of the dictatorial ruler in Pyongyang, whom Seoul believes masterminded the assassination of Kim Jong-nam at an airport in the Malaysian capital of Kuala Lumpur on Feb. 13.

 "We have made broadcasts through 34 loudspeakers along the inter-Korean border to inform North Korean soldiers and civilians that their leader Kim Jong-un was behind the killing of his elder half brother Kim Jong-nam," a military official told Yonhap News Agency.

   Kim Jong-nam, the eldest son of the late North Korean leader Kim Jong-il, was allegedly assassinated by two women under directions from North Korean agents. He had spoken out publicly against his family's dynastic control of the reclusive North.


   The propaganda broadcasts using loudspeakers installed near the heavily fortified border have been Seoul's crucial means of psychological warfare.

   Past broadcasts highlighted the South's economic achievements and the benefits of liberal democracy, and brought attention to the importance of human rights -- a reason why Pyongyang called them a "threat" to its communist system.

   kyongae.choi@yna.co.kr

Kota Seoul, ibu negara musuh utama Korea Utara aman sentosa je walaupun jaraknya KL ke Tapah je. Orang KL yang 4600 km dipulak yang over. Haha.



P/s : Nak ke Seoul? PM teman. Dari RM1800 je. Hahaha.

Wednesday, February 22, 2017

Mengimpikan Gangchon Rail Park di Bukit Berapit, Taiping

Taiping merupakan bandar yang mencatat sejarah tersendirinya apabila landasan keretapi pertama di negara ini dibina menghubungkan bandar tersebut dengan Kuala Sepetang atau Port Weld pada tahun 1885.

Hari ini, Taiping masih lagi signifikan dengan keretapi apabila terowong landasan keretapi elektrik yang siap pada tahun 2014 lalu terletak berhampiran bandar ini.

Terowong yang merentasi Banjaran Bintang di Bukit Berapit sepanjang 3.3 km itu kini merupakan terowong keretapi terpanjang di Asia Tenggara.

Di Bukit Berapit ini juga terletaknya tiga terowong keretapi di atas laluan keretapi lama yang telah dibina pada tahun 1905 dan menjadi laluan utama nadi pengangkutan di Tanah Melayu selama lebih seratus tahun.

Pada tahun 2012 terdapat desas desus untuk membangunkan kawasan rel lama ini sebagai kawasan pelancongan. Namun sehingga hari ini, semak samun semakin meninggi. Laluan ini telah ditutupi belukar.

Tidak salah untuk menyebut bahawa sebahagian laluan yang ditinggalkan ini merupakan sebuah aset sejarah negara yang bernilai tinggi. Ini kerana selama beberapa generasi, ramai di antara kita pernah melalui laluan keretapi yang dipagar tebing batu dan gaung yang dalam ini.

Maka selayaknyalah laluan ini dibangunkan semula sebagai tarikan pelancongan dengan konsep yang dilakukan di Gangchon, Korea Selatan.





Di Gangchon Rail Park, laluan keretapi lama yang telah dipintas oleh laluan baru dibangunkan dengan menyediakan tarikan kepada pelancong menelusuri laluan keretapi lama tersebut dengan menaiki keretapi kayuh yang dikhususkan untuk laluan keretapi yang menuruni bukit.

Kemudian, pelancong diangkut dengan keretapi persiaran khas ke stesen terakhir sebelum diangkut dengan bas ke stesen permulaan. Keseluruhan aktiviti ini mengambil masa kira-kira dua jam.

Namun untuk kawasan ini bersesuaianlah dengan hanya menyediakan keretapi persiaran yang dapat membawa pelancong melihat suasana rimba berserta penceritaan sejarah jika mahu.

Jika dilihat, tarikan di Bukit Berapit tidak kalah menarik dengan di Korea Selatan. Malah, tarikan ini boleh dikunjungi sepanjang tahun tanpa kekangan musim dingin seperti di Gangchon ditambah pula laluannya yang membelah hutan yang semestinya unik dan tersendiri.

Bukankah dengan membangunkan Taiping Rail Park di Bukit Berapit ini bukan sahaja bertepatan dengan sejarah keretapi dan Taiping itu sendiri, malah akan bertambah sebuah lagi tarikan pelancongan untuk negeri Perak yang mampu menarik ribuan pelancong setiap hari.



Ipoh Malay kembali selepas berehat 529 hari



Setelah berehat selama 529 hari, tanggal 22 Februari 2017, blog Ipoh Malay kembali menemui pembaca dengan nafas baharu, aliran baharu, pembawaan baharu serta kupasan-kupasan khas dalam negara dan luar negara beserta pendapat-pendapat peribadi penulis berhubung isu yang di kupas.

Sepanjang 529 hari blog ini menyepi, terlalu banyak isu semasa yang telah meniti garis masa dan telah berlaku perubahan demi perubahan ke atas corak politik tempatan yang adakalanya menghasilkan sebuah epilog politik yang ganjil, mengecewakan sesama sekutu dan menjadi sebuah mesin pengayak yang mencampur seteru dan sekutu berdasarkan saiz yang dimetaforakan sebagai matlamat masing-masing yang menyatukan puak-puak yang dahulunya bermusuhan.



Bermula 22 Februari 2017, blog ini tidak akan lagi menumpukan kepada sepak terajang politik tempatan sepenuhnya sebagai menghormati berdirinya blog ini 10 tahun yang lalu adalah secara bebas, tidak dibiayai serta mutlak menyongsong angin pemikiran penulis sendiri.

Justeru, para pembaca digalakkan berfikiran analitikal serta membenarkan wadah disemai dengan santai sebagai suapan minda yang tenang dan memuaskan kehausan sifat ingin tahu.

Komentar tidak akan dimoderasikan dan segala komen yang menyalahi undang-undang negara ini adalah tanggungjawab sepenuhnya penulis komen dan boleh dijejak oleh pihak berkuasa sekiranya perlu.