Kemarau yang melanda Indonesia telah mengakibatkan kebakaran hutan besar-besaran di selatan pulau Kalimantan membawa asap ke utara.
Ini telah dikesan menjejaskan kualiti udara di beberapa tempat di Sarawak dan Singapura.
Kepulauan Melayu di selatan Khatulistiwa sedang mengalami impak kemarau ekoran monsun yang membawa angin gurun dari Australia.
Beberapa kawasan di pulau Jawa tidak mengalami hujan lebih 3 bulan.
Kepulauan Melayu di selatan Khatulistiwa sedang mengalami impak kemarau ekoran monsun yang membawa angin gurun dari Australia.
Beberapa kawasan di pulau Jawa tidak mengalami hujan lebih 3 bulan.
Senin, 15/09/2014 18:29 WIB
Hotspot di Kalimantan Bertambah, Pencemaran Udara Singapura dan Malaysia Naik
Herianto Batubara - detikNewsJakarta - Hotspot atau titik api di Kalimantan terus mengalami peningkatan. Asap dari Riau dan Sumatera Selatan menyebar ke Singapura sehingga menyebabkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Singapura dan sebagian Malaysia naik menjadi sedang.
Informasi itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada detikcom, Senin(15/9/2014).
Kata Sutopo berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra dan Aqua), hotspot di Kalimantan tengah 630, Kalimantan BArat 268, dan Kalimantan Selatan 74. Sedangkan di Sumatera Selatan 281, Riau 94, Kepulauan Bangka Belitung 53, Jambi 48, dan Lampung 8.
Menurut Sutopo, asap di Kalimantan mengarah ke arah timur laut menuju pusaran siklon Kalmaegi. Sedangkan di Sumatera angin menuju ke utara dan timur laut sehingga asap dari Sumatera Selatan menyebar ke wilayah Riau.
"Asap dari Riau dan Sumsel menyebar ke Singapura sehingga menyebabkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Singapura dan sebagian Malaysia naik menjadi sedang (moderate)," kata Sutopo.
Kata Sutopo sebagian besar penyebab kebakaran adalah dibakarnya areal kebun dan hutan. Hingga kini upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan terus dilakukan.
BNPB telah mengerahkan 7 helicopter water bombing untuk memperkuat BPBD dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Di Riau, ditempatkan 1 helicopter Bolco dan 1 Sikorsky untuk water bombing. 300 personil TNI dan Polri dikerahkan memadamkan titip api. Manggala agni dan relawan juga terlibat pemadaman. Di Sumatera Selatan, 3 helikopter yaitu Bolco, MI-8, dan Kamov beroperasi.
BPBD berkoordinasi dengan instansi terkait melakukan pemadaman dengan mengerahkan 120 personil. Di Kalimantan Tengah dilakukan pemadaman udara dengan helikopter MI-8, sedangkan di darat tim gabungan dari BPBD, TNI, Polda, BMKG, Dinas Kehutanan, Manggala Agni, dan relawan terlibat dalam pemadaman. Di Kalimantan Barat dengan helikopter Bolco dan pemadaman di darat.