Rakyat Indonesia yang berang dengan tindakan Australia mengungkit sumbangan Tsunami Aceh 2004 lantaran proses hukum mati dua rakyatnya kerana dadah, mengumpul wang syiling untuk 'mengembalikan' wang sumbangan Australia satu ketika dahulu.
Australia Ungkit Tsunami, Tagar #KoinuntukAustralia Muncul
Untuk menggantikan dana bantuan yang pernah di berikan Australia.
VIVA.co.id - Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, ikut tersinggung dengan pernyataan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, yang mengungkit-ungkit sumbangan negaranya untuk korban bencana tsunami Aceh 2004 lalu agar aparat hukum Indonesia tidak mengeksekusi terpidana mati kasus Bali Nine.
Pernyataan itu, menurut Wagub, adalah bentuk penghinaan atas kedaulatan Indonesia. Wagub yang akrab di sapa Gus Ipul itu pun yakin gerakan sumbangan koin dari bangsa Indonesia baru-baru ini bisa mengembalikan bantuan yang diberikan oleh Australia dengan pamrih itu.
Ditemui di Balaikota Malang Senin petang 23 Februari 2015, Gus Ipul menyatakan seharusnya Australia bisa menghormati sikap Indonesia dan menjaga tindakan yang bisa menyakiti negara tetangganya itu. Sebab Indonesia sebaliknya, juga menghormati siapapun yang berperilaku sopan dan menghormati Bangsa Indonesia.
"Sebagai tetangga kita harus saling menghormati. Kalau ada tindakan yang menyinggung ya pantas saja. Ini bagian dari protes kepada Perdana Menteri Australia agar kita saling menghormati. Indonesia menghormati Australia, kita harapkan Australia juga menghormati kita," kata Saifullah Yusuf Senin 23 Februari 2015.
Gus Ipul pun merasa yakin bahwa warga Jawa Timur akan banyak bereaksi dengan tindakan provokatif Abbott tersebut, meskipun tak ada perintah dari pemerintah setempat. Menurutnya, reaksi itu dipicu rasa nasionalisme mereka yang terusik, sehingga semangat berkorban muncul demi bangsanya.
"Saya yakin banyak sekali pastinya warga yang akan menyumbangkan gerakan penggalangan koin itu," katanya.
Dia menyebut pernyataan PM Tonny Abbott yang mengungkit bantuan kepada Indonesia dengan rencana dieksekusinya dua warga negara Australia adalah sikap yang tak pantas. Dia menyebut Australia tidak ikhlas dan punya pamrih saat membantu korban bencana Tsunami di Aceh tahun 2004 silam.
"Jadi memang dia (Asutralia) tidak ikhlas. Australia banyak sekali memperoleh pendapatan dari bisnis dari Indonesia. Jadi kita mesti saling menghargai," ujarnya.
Di Malang Raya, sejumlah organisasi mahasiwa pun mulai melakukan penggalangan koin untuk Australia. Di mulai oleh mahasiswa PMII di Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang pada Senin pagi dan disusul oleh mahasiswa GMNI pada siang hari di wilayah Kota Malang. Gerakan koin untuk Australia dilakukan lantaran pelajar dan penduduk Malang merasa dilecehkan oleh pernyataan PM Australia itu. (ren)
Pernyataan itu, menurut Wagub, adalah bentuk penghinaan atas kedaulatan Indonesia. Wagub yang akrab di sapa Gus Ipul itu pun yakin gerakan sumbangan koin dari bangsa Indonesia baru-baru ini bisa mengembalikan bantuan yang diberikan oleh Australia dengan pamrih itu.
Ditemui di Balaikota Malang Senin petang 23 Februari 2015, Gus Ipul menyatakan seharusnya Australia bisa menghormati sikap Indonesia dan menjaga tindakan yang bisa menyakiti negara tetangganya itu. Sebab Indonesia sebaliknya, juga menghormati siapapun yang berperilaku sopan dan menghormati Bangsa Indonesia.
"Sebagai tetangga kita harus saling menghormati. Kalau ada tindakan yang menyinggung ya pantas saja. Ini bagian dari protes kepada Perdana Menteri Australia agar kita saling menghormati. Indonesia menghormati Australia, kita harapkan Australia juga menghormati kita," kata Saifullah Yusuf Senin 23 Februari 2015.
Gus Ipul pun merasa yakin bahwa warga Jawa Timur akan banyak bereaksi dengan tindakan provokatif Abbott tersebut, meskipun tak ada perintah dari pemerintah setempat. Menurutnya, reaksi itu dipicu rasa nasionalisme mereka yang terusik, sehingga semangat berkorban muncul demi bangsanya.
"Saya yakin banyak sekali pastinya warga yang akan menyumbangkan gerakan penggalangan koin itu," katanya.
Dia menyebut pernyataan PM Tonny Abbott yang mengungkit bantuan kepada Indonesia dengan rencana dieksekusinya dua warga negara Australia adalah sikap yang tak pantas. Dia menyebut Australia tidak ikhlas dan punya pamrih saat membantu korban bencana Tsunami di Aceh tahun 2004 silam.
"Jadi memang dia (Asutralia) tidak ikhlas. Australia banyak sekali memperoleh pendapatan dari bisnis dari Indonesia. Jadi kita mesti saling menghargai," ujarnya.
Di Malang Raya, sejumlah organisasi mahasiwa pun mulai melakukan penggalangan koin untuk Australia. Di mulai oleh mahasiswa PMII di Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang pada Senin pagi dan disusul oleh mahasiswa GMNI pada siang hari di wilayah Kota Malang. Gerakan koin untuk Australia dilakukan lantaran pelajar dan penduduk Malang merasa dilecehkan oleh pernyataan PM Australia itu. (ren)