Tuesday, October 21, 2014

Program "Saya Mahu Membela Babi" bagi meningkatkan pendapatan

Mengetahui daging babi haram dimakan, tetapi jika darurat boleh makan alas perut tanpa melampaui batas, serta mengambil contoh 'Hudud' hanya untuk orang Islam,  dan haram makan babi adalah cuma kepada orang Islam, tidak mustahil satu hari nanti program ini akan diperkenalkan oleh orang Islam kepada orang Islam pula. Untuk menambah pendapatan katanya.

Yelah. Yang membela cuma membela. Yang makan bukan Islam. Kemudian akan ada pihak lain pula bersuara. Deyy. Orang Hindu tarak makan lumbu. Tapi ada bela kasi jual sama Melayu juga?

Dah. Hanyutlah dalam pluralisme justifikasi. Bibitnya bermula dari mana? Bukankah program sentuh hanjeng seperti kelmarin?

Eleh, pegang babi boleh samak. Kalau pegang perempuan bukan muhrim? Kalau anjur Oktoberfest? Argumentasi perbandingan durian atas epal seperti itu akan pasti keluar dari macai liberal.

​*Bahan sendaan semata-mata*

Mengagumi politik Indonesia

Siapa tak kagum. Bila negara 246 juta penduduk, rakyatnnya mempunyai iltizam tinggi untuk memajukan negara, lalu menolak perseteruan politik yang menggoncang negara mereka yang berlaku 3 bulan lalu. 

Bukan kecil anak perseteruan itu. Wilayah demi wilayah terdapat pertuduhan penipuan pilihanraya oleh kumpulan Joko Widodo. Bukti dikumpul selori dan di hantar ke Mahkamah Perlembagaan, di cabar kepurusan pilihanraya tersebut sehinggalah pada 22 Ogos, mahkamah menolak permohonan menyanggah keputusan pilihanraya.

Beberapa hari sebelum majlis angkat sumpah Joko Widodo, calon yang kalah, seorang yang sedia maklum kekayaannya di Indonesia, Prabowo Subianto, bertemu dengan Joko Widodo bagi 'menamatkan permusuhan' seterusnya 'memberi restu' kepada Joko Widodo untuk menjadi Presiden.

Kini Joko Widodo, yang karier politiknya bermula 9 tahun lalu sebagai Datuk Bandar Surakarta, telah menjadi Presiden Indonesia. Politik Indonesia kembali tenang. Penyokong Prabowo yang gila menghentam Jokowi lantas senyap dan menuruti kepala dingin pemimpin mereka yang kalah pilihanraya Presiden.

Apa nak jadi dengan negara 30 juta penduduk kita? dengan 17.5 juta orang Islam sahaja. Politiknya seperti apa? Ajaran siapa? Sama sahaja antara menyentuh anjing dengan menyentuh macai politik maki hamun pecah belah pandi kutti.

PM Malaysia Pamer Selfie dengan Presiden Jokowi

Ayunda W Savitri - detikinet
Selasa, 21/10/2014 08:17 WIB



(Twitter Najib Razak)
Jakarta - PM Malaysia Najib Razak menemui Presiden RI ke-7 Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (20/10) lalu. Dalam kunjungannya itu, Najib menyempatkan diri untuk ber-selfie ria dengan Jokowi.

Hasil foto tersebut diunggahnya ke akun Twitter miliknya, yakni @NajibRazak pukul 06.59 WIB, Selasa (21/10/2014). Najib yang mengenakan kemeja putih lengkap dengan jas hitamnya tampak tersenyum bersama Jokowi yang mengenakan kemeja putih andalannya.

"Sempat lagi ambil gambar 'selfie' dengan Presiden @jokowi_do2 semalam. Serumpun Nusantara!" kicau Najib di Twitter dan foto tersebut langsung di-retweet sebanyak 300 kali dan di-favorite oleh 186 orang.


Selasa, 21/10/2014 03:27 WIB

Pelantikan Jokowi-JK 'Mencuri' Perhatian Media Malaysia

Jakarta - Pelantikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden RI dan Jusuf Kalla (JK) sebagai wakil presiden RI menarik banyak perhatian masyarakat. Bahkan pelantikan presiden ke-7 RI itu juga 'mencuri' perhatian media Malaysia.

Senin, 20/10/2014 13:49 WIB

Pelantikan Jokowi-JK

Najib Razak Harap Hubungan Malaysia-RI Lebih Kukuh

Danu Damarjati - detikNews

Jakarta - Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menghadiri acara pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjadi Presiden dan Wakil Presiden. ‎Najib mengucapkan selamat untuk Jokowi dan berharap agar hubungan Indonesia bisa ditingkatkan menjadi lebih baik.

"Kepada Bapak Jokowi, atas pelantikannya saya ucapkan selamat maju jaya," kata Najib di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2014).

Najib menyatakan hal ini setelah selesai menyaksikan pelantikan Jokowi di Ruang Sidang Paripurna I, Gedung Nusantara MPR. Lebih lanjut, dirinya ingin agar hubungan Malaysia dan Indonesia bisa semakin baik usai Jokowi dilantik.


Senin, 20/10/2014 12:32 WIB

Najib Razak: Jokowi-JK Memahami Pentingnya Hubungan Indonesia-Malaysia

M Iqbal - detikNews

Jakarta - Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak hari ini Senin (20/10/2014) menghadiri acara pelantikan dan pengambilan sumpah Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Indonesia ketujuh. Najib percaya terpilihnya Jokowi bisa memajukan harapan dan kian merekatkan hubungan antara Malaysia dengan Indonesia. 

"Saya mengucapkan selamat kepada Presiden Joko dan juga Wakil Presiden Jusuf Kalla," kata Najib kepada wartawan usai menghadiri acara pelantikan Jokowi sebagai Presiden di gedung MPR/DPR Jakarta. 

Menurut Najib, Jokowi dan JK sangat memahami pentingnya hubungan Malaysia dengan Indonesia. "Dan saya percaya kita terus bekerjasama, Indonesia dan Malaysia," papar Najib. 

Pertama kalinya dalam sejarah hari ini belasan pemimpin negara sahabat hadir di pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi-JK. Mereka berinisiatif datang untuk melihat langsung proses pengambilan sumpah Jokowi.