Saturday, January 03, 2015

Ancaman ribut tropika ke atas Malaysia di masa lalu

Kisah siri ribut tropika Pasifik Barat yang terlepas ke Semenanjung bukanlah hal yang tidak pernah terjadi.  

Pada tahun 1962, hampir 1,000 orang maut di selatan Thai akibat ribut tropika Harriet.


Beberapa hari sebelum itu, ia nyaris memasuki Kelantan. 

Justeru, adakah generasi hari ini akan terus dibiar untuk menganggap bahawa kedatangan ribut terlepas seperti ini adalah sesuatu yang mustahil?

Nampaknya begitulah jika pihak yang berwajib sentiasa menganggap sesebuah ramalan yang dibuat melalui kajian pakar adalah khabar angin.

Tragedi seperti ribut tropika Greg di Sabah mungkin boleh berlaku lagi padahal kedatangannya telah diramal. 



Air Asia diancam pembekuan operasi oleh pemerintah Indonesia



Pemerintah Indonesia mengancam untuk membekukan izin operasi Air Asia di negara tersebut jika siasatan mendapati Air Asia terbukti bersalah melanggar salah satu prosedur penerbangan di negara tersebut.

Prosedur tersebut ialah proses taklimat berkaitan cuaca di laluan penerbangan kepada juruterbang sebelum sesuatu penerbangan dilakukan.

Air Asia Indonesia didapati mewarisi kebiasaan syarikat penerbangan lama yang hanya berpandukan data satelit dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Jumat, 02/01/2015 22:21 WIB

Izin Operasi AirAsia di Indonesia Bisa Dibekukan Jika Terbukti Melanggar

Feby Dwi Sutianto - detikNews


Jakarta - Kementerian Perhubungan membekukan izin penerbangan Air Asia rute Surabaya-Singapura dan tengah melakukan investigasi mendalam. Jika nanti terbukti melanggar, maskapai tersebut akan dapat sanksi tegas, salah satunya pencabutan izin operasi.

"Iya betul izin rute dibekukan sementara sampai ada hasil investigasi menyeluruh. Kalau terbukti memang melanggar ketentuan rute terbang, izin rute bahkan yang paling keras yakni izin operasi (AOC) AirAsia bisa dibekukan," kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M. Djuraid dalam keterangan tertulisnya kepada detik.com Jumat (2/1/2015).

Kemenhub, kata Hadi, sedang melakukan investigasi pelanggaran izin terbang. Pihaknya juga akan memeriksa apakah pelanggaran tersebut juga melibatkan internal Kemenhub.

"Kami juga akan investigasi ke internal, apakah ada internal yang bermain terhadap pelanggaran izin ini. Termasuk ke maskapai lain yang bermain curang di izin," jelas Hadi.

Hadi menjelaskan, terkuaknya pelanggaran terbang di luar hari yang ditentukan bermula saat AirAsia diketahui terbang tanpa mengambil hasil informasi cuaca BMKG. AirAsia mengambil informasi mengenai cuaca setelah pesawat terbang meninggalkan Surabaya menuju Singapura pada Minggu kemarin.

"Pelanggaran AirAsia terlihat saat mereka mengambil informasi cuaca setelah pesawat terbang. Ternyata setelah diselidiki tim di sana, mereka terbang di luar hari yang diberikan," ujarnya.

Seperti diketahui, Kemenhub memberi izin rute Surabaya-Singapura pp kepada Indonesia AirAsia. Izin yang diberikan sesuai dengan jadwal penerbangan pada hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu.

Namun pada pelaksanaannya, penerbangan AirAsia rute Surabaya-Singapura pp dilaksanakan di luar izin yang diberikan, yaitu hari Minggu dengan terbangnya AirAsia QZ8501. Saat terbang, pihak Indonesia Air Asia tidak mengajukan permohonan perubahan hari operasi kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub.