Lion Air telah memesan 230 buah pesawat baru bernilai USD 22.4 billion yang akan tiba antara 2017 hingga 2026. Pesawat yang bakal dilengkapi kemudahan internet dan signal telefon bimbit ini akhirnya diketahui rakyat Indonesia, adalah untuk penerbangannya yang dijenamakan semula di Malaysia dengan nama Malindo Airways. Syarikat ini akan berbasis di KLIA2, Sepang yang dipandang sepi oleh Air Asia, dengan dikerjakan oleh rakyat Malaysia yang bekerja di KLIA.
Lewat Malindo Airways, Lion Air Siap Kalahkan AirAsia di Malaysia
Selasa, 11/09/2012 15:42 WIB
Kuala Lumpur - Bos PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) Rusdi Kirana menyatakan siap untuk memberikan pelayanan terbaiknya lewat perusahaan patungan bersama National Aerospace & Defence Industries (NADI) Malaysia. Melalui Malindo Airways, Lion bersama NADI siap mengalahkan perusahaan aviasi AirAsia dengan memberikan harga tiket yang terjangkau.
"Kita memberikan harga yang terjangkau tetapi dengan pelayanan yang lebih baik dibanding dengan perusahaan lainnya seperti hiburan di dalam pesawat," kata Rusdi seperti dilansir AFP, Selasa (11/9/2012).
Rusdi melihat tingginya peningkatan perjalanan di Asia Pasifik, yang akan mencapai 2,2 miliar penumpang di 2030 dan membutuhkan 11.450 pesawat baru untuk mencukupi kebutuhan.
Malindo Airways ini direncanakan akan 'mengepakkan sayapnya' ke berbagai kota di Indonesia dan termasuk Manila, Hanoi serta kota di Australia dan China.
Dalam satu dekade kedepan diharapkan perusahaan ini bakal mengoperasikan 100 pesawat termasuk 5 pesawat terbaru Boeing 787 Dreamliners yang siap datang di 2015. Pesawat terbaru Boeing tersebuti siap diterbangkan Malindo Airways ke Eropa.
Lion Air pernah mencatatkan rekor pembelian 230 pesawat Boeing senilai US$ 22,4 miliar. Pesawat tersebut siap didatangkan pada 2017 hingga 2026. Lion juga membeli 27 pesawat kecil dari ATR dengan jenis ATR 72-600 seharga US$ 610 juta.