Thursday, June 19, 2014

Hong Leong hina migran di Hong Kong pula

Bank rasis kontroversi di negara ini, Hong Leong dikecam masyarakat migran di Hong Kong terutamanya dari Filipina dan Indonesia apabila memperlawakkan profesion pembantu rumah dalam sebuah iklan insuransnya di Hong Kong.

Dalam iklan itu ia menggunakan seorang aktor China yang berkulit gelap melakonkan watak pembantu rumah yang biasanya disandang pekerja Filipina dan Incdonesia dengan berambut palsu kerinting.

Nampaknya Hong Leong bukan sahaja kerap mencari geruh berbuat onar terhadap komuniti Melayu yang bekerja dengannya, malah suka mencari pasal dengan lain-lain bangsa.


Dinilai Rasis, Iklan Asuransi Malaysia Diprotes

"Anda telah mentertawakan seseorang dari sebuah komunitas."

ddd
Kamis, 19 Juni 2014, 08:49



VIVAnews - Sebuah iklan asuransi milik bank asal Malaysia, Hong Leong, diprotes oleh kaum buruh migran di Hong Kong, karena dianggap rasis.

Dalam iklan itu, ditampilkan seorang aktor China mengenakan tata rias berwarna orange kecokelatan dan rambut wig ikal.

Dilansir dari stasiun berita Channel News Asia, Rabu 18 Juni 2014, aktor tersebut digambarkan berprofesi sebagai asisten rumah tangga dan tengah menyuguhkan minuman kepada majikannya. Sontak, iklan itu dikritik oleh kaum buruh migran di Hong Kong.

Menurut juru bicara organisasi Asian Migrants, Eni Lestari, iklan tersebut secara terang-terangan rasis.

"Saya kira mereka harus meminta maaf di hadapan publik. Anda telah mentertawakan seseorang dari sebuah komunitas. Mungkin bagi penduduk Hong Kong itu lucu, tetapi, yang mereka tidak sadari sebenarnya yang mereka tertawakan itu sesuatu yang rasis," ujar Eni.

Menurut dia, penggambaran aktor sebagai asisten rumah tangga itu seolah-olah merujuk kepada warga Filipina atau Indonesia yang notabene banyak bermukim di Hong Kong.

Eni justru mempertanyakan, kenapa bank tersebut tidak menggunakan jasa model asal Indonesia atau Filipina untuk berpura-pura sebagai pelayannya.

Kekesalan kemudian juga dilampiaskan di media sosial seperti Twitter dan Facebook. Seseorang bernama Kahlil Stultz menulis di laman Facebook bank itu menuntut agar iklan tersebut dicabut.

"Iklan tersebut sangat tidak sesuai dengan representasi profesional layanan keuangan dari bank Anda," tulis Stultz.