Friday, September 19, 2014

Scotland kekal dalam UK dengan 55% sokongan

Warga Scotland sah memilih untuk kekal di dalam Great Britain dengan 55% undian mohon kekal dan 45% undian mohon merdeka. Referendum dijalankan semalam 18/9/2014.



Jumat, 19/09/2014 12:32 WIB
Sah! Warga Skotlandia Tolak Merdeka dari Inggris Raya
Rita Uli Hutapea - detikNew

London, - Warga Skotlandia akhirnya menolak kemerdekaan dari Kerajaan Inggris Raya. Demikian hasil resmi penghitungan suara usai referendum yang digelar Kamis, 18 September kemarin. 

Dengan 31 dari total 32 wilayah pemilihan, sebanyak 55,42 persen pemilih telah memilih menolak kemerdekaan. Sementara pemilih yang mendukung kemerdekaan sebanyak 44,58 persen. Demikian seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (19/9/2014).

Dalam referendum ini, pemungutan suara digelar di lebih dari 5.500 tempat pemungutan suara yang tersebar di semua distrik Skotlandia. Tercatat lebih dari 4,2 juta orang yang terdaftar dalam referendum ini. Mereka semua harus menjawab "ya" atau "tidak" untuk pertanyaan: "Apakah Skotlandia harus menjadi negara merdeka?"

Sebelum referendum Skotlandia ini, kelompok pro-kemerdekaan Skotlandia mengklaim mendapat momentum untuk kemenangan. Sementara kelompok pro-Inggris Raya meminta kelompoknya untuk bertahan bersama Inggris dan optimistis akan memenangkan referendum.


Namun berbagai survei terakhir yang digelar sebelum referendum, menunjukkan perbedaan suara di antara kelompok yang mendukung dan menentang kemerdekaan semakin tipis.
semakin tipis.

Bila "Kucing Kurap" bekerja di Imigresen Ipoh



SAYA ingin melahirkan rasa tidak puas hati dengan layanan buruk yang diterima daripada pegawai Imigresen Ipoh.

Saya hanya membawa seorang warga Indonesia yang mahu pulang ke negara asalnya pada 6 Ogos 2014, pagi di pejabat Imigresen Ipoh.

Seorang Pegawai Imigresen dengan bongkak dan angkuh yang menggelarkan dirinya sendiri kepada kami sebagai "Tuan Juraimie".

Beliau mengherdik saya dan meminta kad pengenalan saya. Setelah saya menyerahkan kad pengenalan saya, beliau terdiam, mungkin beliau menyangkakan saya orang Indonesia.

Saya membawa dan menemankan seorang wanita warga Indonesia yang ditipu oleh ejen, kononnya boleh membuat permit kerja tetapi tidak berjaya dan tertipu.

Mereka ini diherdik, dicerca dan dimaki-hamun. Setelah segala dokumen diambil, saya hanya diberi angka giliran dan dengan nada yang keras menghalau kami untuk datang pada hari esoknya.

Dalam pemerhatian saya, kerja yang diberi tidak perlu ditangguh malah boleh disiapkan dalam sehari tetapi sengaja dilengahkan dan menyusahkan. Beginikah layanan seorang kakitangan kerajaan yang diuar-uarkan berhemah dan berdisiplin.

Sepatutnya mereka berbudi bahasa dan menunjukkan contoh baik terhadap orang luar. Mereka datang untuk pulang ke negara asal dengan cara yang betul serta membayar kompaun kepada kerajaan Malaysia.

Segelintir "kucing kurap" yang diberi jawatan dalam imigresen pula mencacatkan senario ini.Inilah yang dinamakan "kerana nila setitik, rosak susu sebelangga".

Saya berharap pihak yang berkaitan dapat mengambil tindakan kepada "mulut-mulut longkang" yang terdapat dalam kerajaan khususnya dalam Jabatan Imigresen di Ipoh.

Saya amat berharap mendapat maklum balas yang sewajarnya dari pihak tuan agar perkara ini tidak dipanjangkan ke lain-lain forum dan juga forum luar serta blog saya.

Rakyat Kecewa

Ipoh

27/8/2014 Forum Utusan Malaysia