Zulfi Suhendra - detikfinance
Jumat, 17/05/2013 07:21 WIB
Berlokasi di Johor Bahru, Malaysia, proyek yang merupakan bagian dari Iskandar Regional Development Authority (IRDA) atau kawasan ekonomi khusus Malaysia ini, pertama kali di Asia akan dibuka.
"Kita akan buka pada bulan Juni 2013 dan mulai memproduksi film sekitar bulan Agustus atau September," ujar CEO Pinewood Iskandar Malaysia Studios, Michael Lake di Nusajaya Johor Bahru, Malaysia, Kamis (16/5/2013).
Pembangunan proyek seluas 80 hektar ini telah dimulai pada kuartal keempat tahun 2011, saat ini proyek yang menelan dana hampir US$ 50 juta tersebut sedang dalam tahap penyelesaian untuk mengejar target persemian pada bulan Juni.
"Kita bekerja hampir 24 jam. Ada ratusan truk yang hilir mudik bekerja di sini," tuturnya.
Jika telah beroperasi, bulan Agustus September nanti, Michael mengungkapkan telah ada 9 produser yang berencana untuk membuat film di Pinewood Iskandar ini. Tak sembarang film dapat menggunakan jasa dan tempat ini, setidaknya, fim tersebut minimal menghabiskan biaya produksi US$ 5 juta.
"Paling sedikit mereka harus menghabiskan US$ 5 juta," katanya.
Dia juga tidak menutup kemungkinan untuk menggaet para produser film di Indonesia yang menurutnya sangat potensial, dan Indonesia termasuk negara dengan industri perfilm-an yang berkembang.
"Indonesia punya para pengusaha film sukses di indonesia. Apa yang saya lihat, adalah Malaysia akan menproduksi join dengan Australia, dan negara lain, negara lainnya adalah Indonesia," katanya.
Selain di Malaysia, Pinewood pun telah dibuka di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Republik Dominika, dan Jerman. Sehinggan bisa dibilang Malaysia merupakan negara pertama yang memiliki studio pembuatan film yang bergengsi ini.
2 comments:
jangan nanti ade mangkok fuckatan yang kata semua kerana jasa Lim Kit Siang yang menang di Gelang Patah tempoh hari cukup la....
yang penting umno dpt komisen sbb tanah melayu kena sakau.itulah jasa umno dulu kini selamamya
Post a Comment