Berikutan pendedahan bekas kontraktor NSA, Edward Snowden tentang pengintipan Australia ke atas perbualan telefon Presiden Indonesia, pemimpin-pemimpin tertinggi Indonesia termasuk isteri Presiden, Indonesia menarik pulang dutanya di Australia setelah PM Australia Tony Abbot enggan memohon maaf.
Semalam, Panglima Tentera Indonesia, menghentikan kerjasama ketenteraan dan latihan bersama Australia serta-merta susulan dari arahan Presiden Indonesia tersebut.
Hari ini pula, kecoh tentang kutukan penasihat senior Parti Liberal Australia melalui Twitter yang menyebut Menteri Luar Indonesia, Marty Natalegawa sebagai lelaki mirip pelakon porno Filipina tahun 70an yang menuntut Australia memohon maaf.
Reaksi masyarakat Indonesia? Sama sekali berbeza dibandingkan dengan hal remeh yang timbul jika ia melibatkan Malaysia.
Mengapa jadi begitu? Beginikah pola rakyat Indonesia berfikir? Dengan bangsa serumpun bukan main tunjuk lagaknya. Dengan bangsa orang puteh? Mental hamba abdi kah?
Atau kemaruk sangatkah rakyat Indonesia dengan wang pembangkang Malaysia yang sentiasa menaja aksi tunjuk perasaan anti-Malaysia di Jakarta sedangkan pembangkang Australia tidak sesekali berperilaku seharamjadah itu?
Kamis, 21/11/2013 09:41 WIB
Politikus Australia Sebut Menlu RI Mirip Bintang Porno!
Canberra - Di tengah ketegangan hubungan Indonesia dengan Australia akibat isu penyadapan, seorang penasihat senior Partai Liberal Australia melontarkan pernyataan tak pantas tentang pejabat pemerintahan Indonesia. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa disebut mirip bintang porno!
Mark Textor yang merupakan kader ternama Partai Liberal Australia itu, menyampaikan pernyataan tersebut melalui akun Twitternya pada Rabu (20/11) malam waktu setempat. Namun tidak lama kemudian tweet tersebut dihapus oleh pemiliknya.
"Ada tuntutan permohonan maaf diminta dari Australia oleh seorang pria yang mirip seperti bintang porno Filipina tahun 1970-an," demikian tulis Textor dalam akun Twitternya @markatextor seperti dilansir Sydney Morning Herald, Kamis (21/11/2013).
Textor menambahkan hashtag '#Fairfax demands appeasement' dalam tweet-nya tersebut.
Sebelumnya, Menlu Marty memang menuntut permintaan maaf dari pemerintah Australia terkait penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap telepon Presiden SBY, Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah pejabat Indonesia lainnya pada tahun 2009 lalu.
Ejekan Textor terhadap Indonesia tidak berhenti di situ. Masih melalui akun Twitternya, dia juga mengkritik Presiden SBY yang sempat menyampaikan tanggapan soal isu ini melalui akun Twitter-nya.
Bagaimana bunyi tweet-nya soal SBY? Nantikan di tulisan berikut.
No comments:
Post a Comment