Wednesday, November 19, 2014

Jangan silap, harga RON95 di Indonesia ialah RM3.37 seliter

Harga-harga minyak di Malaysia kembali menjadi perhatian media dan ahli akademik di Indonesia berikutan kenaikan harga minyak sebanyak 30% di sana semalam.

Turut menjadi sorotan ialah kualiti minyak yang tersedia beserta dengan harganya. Secara ringkasnya, perbandingan hari ini adalah seperti berikut:

RON97

Malaysia
Nama : RON97
Harga :RM2.55 (Rp 9220) / liter
Subsidi : Tiada
*Harga selepas penurunan 19.11.2014

Indonesia
BELUM DIPASARKAN


RON95

Malaysia
Nama: RON95
Harga : RM2.30 (Rp 8316) / liter
Subsidi : 13 sen (Rp 470)
*Harga selepas kenaikan 02.10.2014

Indonesia
Nama : PERTAMAX PLUS
Harga : RM3.37 (Rp 12200) / liter
Subsidi : Tiada


RON 92

Malaysia
TIADA DI PASARAN SEJAK 2009

Indonesia
Nama : PERTAMAX
Harga : RM 2.90 (Rp 10500) / liter
Subsidi : Tiada


RON88

Malaysia
TIADA DI PASARAN

Indonesia
Nama : PREMIUM
Harga : RM2.33 (Rp 8500) / liter
Subsidi : 41 sen (Rp 1500)
*Harga selepas kenaikan 18.11.2014


Sebab utama Indonesia tidak mampu menyediakan harga minyak serendah Malaysia ialah kurangnya loji penapisan minyak tersedia di Indonesia dengan 65% minyak siap proses diimport dari berbagai negara melalui kilang penapis minyak di Singapura.



Rabu, 24 September 2014 | 17:07 WIB

BBM Indonesia Labih Mahal Daripada BBM Malaysia

Oleh: Ranto Rajagukguk

INILAHCOM, Jakarta - Rektor Kwik Kian Gie School of Business Anthony Budiawan menegaskan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Indonesia terbilang lebih mahal ketimbang negara tetangga, Malaysia.

"Untuk BBM nonsubsidi Indonesia dengan kadar oktan RON 92 atau Pertamax dibanderol sebesar Rp10.500 per liternya. Bayangkan Malaysia menyubsidi bensin setara Pertamax Plus harganya hanya Rp7.775 per liter," jelas Anthony Budiman di Jakarta, Rabu (24/09/2014).

Anthony lantas mengatakan harga BBM di dalam negeri yang terlampau lebih mahal ketimbang yang dihasilkan di Malaysia tersebut membuat pemerintah wajib membuka beban biaya produksi BBM yang dihasilkan di dalam negeri.

"Seharusnya harga BBM di Indonesia tidak sebesar itu. Jangan terkungkung dengan sistem harga sendiri. Kita bisa berkaca dari Malaysia," jelas dia.

Menurut dia, saat berbicara mengenai harga maka fokus pembahasan mengarah jenis produk BBM. Jabarannya, selama ini produk BBM nonsubsidi Malaysia berkadar oktar RON 97. Tercatat, sampai September 2014, produk BBM tersebut dijual hanya Rp10.1156 per liternya.

Sementara jenis produk BBM bersubsidi Malaysia beroktan RON 95 per September 2014 dibanderol Rp7.775 per liter. Sementara harga keekonomian dari BBM yang bersubsidi tersebut hanya Rp9.897 per liter.

"Harga BBM harus berkeadilan. Subsidi ratusan triliun ini harus dijabarkan dulu darimana saja asalnya," imbuh dia. [aji]


1 comment:

Anonymous said...

Thank you bro... info ni yang aku cari selama ini. Peluru baik punye....